blank
Sebuah rumah di Kudus hancur akibat ledakan yang dipicu kebocoran gas tabung elpiji 3 kg. foto: Ist

KUDUS (SUARABARU.ID) – Kebakaran melanda rumah milik Cholif Tiah (62), warga RT 03 RW 04 Kelurahan Wergu Kulon, Kecamatan Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jumat (14/2). Kebakaran tersebut diduga akibat kebocoran gas tabung elpiji 3 kg yang tersulut api hingga menimbulkan ledakan.

Akibat kejadian tersebut, pemilik rumah mengalami luka parah berupa luka bakar 30-40 persen di bagian kaki, tangan, badan, dan sebagian wajah. Sementara, separuh dari rumah korban hancur akibat ledakan yang terjadi.

Siswoyo (64) tetangga korban yang menjadi saksi dalam kejadian tersebut menyampaikan, dirinya sedang menonton televisi bersama cucunya di ruang tengah. Sekitar pukul 14.45 WIB, ia dikagetkan suara ledakan keras dari rumah tetangganya.

Kepulan asap membumbung tinggi, sementara atap rumah korban berhamburan akibat ledakan.

“Saya dengar sekali ledakan kencang, atap rumah rusak, temboknya sampai miring mau roboh,” terangnya di lokasi.

Siswoyo mendengar teriakan minta tolong dari dalam rumah.Ia bersama tetangga lain segera mengevakuasi korban ke tempat aman.

Korban yang mengalami luka bakar kemudian dibawa jajaran Polsek Kota Kudus ke RSUD dr Loekmono Hadi.

Menurutnya, korban tinggal bersama dua anaknya. Saat kejadian, anak-anak korban sedang bekerja, sementara korban berada di rumah sendirian.

Korban memiliki keterbatasan berjalan sehingga tidak bisa menyelamatkan diri ketika rumahnya terbakar. “Korban selamat, tapi ada luka bakar cukup serius, berhasil dievakuasi,” lanjutnya.

Lima unit mobil pemadam kebakaran dari BPBD, Satpol PP dan Damkar, PT Nojorono, dan PT Djarum dikerahkan untuk memadamkan api.

Dugaan sementara, penyebab kebakaran diduga akibat kebocoran gas elpiji. Saat korban hendak menyalakan kompor untuk merebus air, terjadi ledakan yang menyebabkan kebakaran.

Atap rumah korban rusak parah, sementara sebagian dinding rumah miring dan terancam roboh. Kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Ali Bustomi