YOGYAKARTA (SUARABARU.ID) – Seluruh protokol baru sebagai aturan menjalankan berbagai aktivitas masyarakat di tengah pandemi covid-19 yang disiapkan seluruh organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta ditargetkan siap pekan ini.
“Diharapkan pada pekan ini sudah siap. Saat aktivitas masyarakat mulai meningkat maka harus dibarengi dengan penerapan protokol yang ketat supaya potensi sebaran virus corona tidak meluas. Keberadaan protokol baru ini menjadi sangat penting,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, protokol baru tersebut akan menjadi syarat bagi seluruh kegiatan di masyarakat untuk bisa dijalankan. Jika suatu aktivitas di masyarakat tidak memenuhi syarat sesuai aturan dalam protokol baru maka aktivitas tersebut tidak bisa dilakukan.
“Misalnya sebuah tempat usaha boleh tetap membuka usahanya asalkan mampu memenuhi protokol baru yang sudah ditetapkan. Tanpa itu, maka tidak boleh beraktivitas,” katanya.
Selain kegiatan sosial dan ekonomi, salah satu aktivitas yang membutuhkan protokol baru adalah kegiatan di bidang pendidikan, termasuk kedatangan ratusan ribu mahasiswa dari luar daerah yang kembali ke Yogyakarta.
“Ada sekitar 200.000 mahasiswa luar daerah di Kota Yogyakarta. Jika kuliah sudah dimulai kembali, maka dibutuhkan protokol baru, termasuk saat mereka datang ke Yogyakarta,” katanya.
Dalam keadaan tersebut, Heroe menyatakan, protokol baru seharusnya tidak hanya dilakukan oleh daerah secara terpisah-pisah tetapi harus dilakukan secara nasional agar ada kebijakan terpusat.
Ia pun berharap, seluruh perguruan tinggi di Kota Yogyakarta dapat memberikan fasilitas berupa tempat isolasi bagi mahasiswa yang baru datang dari luar daerah sehingga nantinya seluruh kegiatan perkuliahan bisa dilakukan secara aman.
Mahasiswa yang baru datang dari luar daerah juga diminta melapor ke RT dan dilakukan pelacakan riwayat kontak.
Heroe menambahkan protokol baru tersebut menjadi jembatan menuju tatanan normal baru, dengan catatan seluruh protokol dilakukan secara ketat dan disiplin.
Salah satu kelurahan di Kota Yogyakarta, Tahunan, membuka Posko Pemantauan COVID-19 sebagai salah satu antisipasi kembalinya mahasiswa dari luar daerah, termasuk tamu dari luar daerah.
Di kelurahan tersebut tercatat 3.148 mahasiswa dari 98 pondokan di wilayah tersebut. “Karenanya, kami merasa pemantauan mahasiswa dari luar daerah sangat penting dilakukan sebagai antisipasi,” kata Ketua RW7 Kelurahan Tahunan Sadiman.
Hingga Rabu (27/5), pukul 16.00 WIB tercatat delapan pasien positif covid-19 masih menjalani perawatan, dengan 17 pasien sembuh dan satu pasien meninggal dunia, sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan yang menjalani perawatan 12 orang.
Ant-trs