blank
Ketua Senat USM Prof Dr Dra Hardani Widhiastuti MM Psikolog, memukul gong sebagai tanda dibukanya Expo KKN PPM XXV Universitas Semarang. Foto: dok/usm

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Meskipun diguyur hujan, Expo KKN PPM XXV Universitas Semarang (USM) Kecamatan Gayamsari dan Kecamatan Semarang Timur, berlangsung meriah. Kegiatan itu digelar di Auditorium Ir Widjatmoko, USM, Kamis (30/1/2025).

Hadir dalam acara ini, Ketua Senat USM Prof Dr Dra Hardani Widhiastuti MM Psikolog, Ketua LPPM USM Prof Dr Ir Mudjiastuti Handajani MT, Sekretaris Kecamatan Gayamsari Wiwoho Budi Hartono SH MM, Sekretaris Kecamatan Semarang Timur Dr Oktaviatmono, serta sejumlah tamu undangan.

Pada Expo itu, ada puluhan stan yang memamerkan program kerja mahasiswa USM selama melakukan KKN. Dalam rentang waktu antara 7 Januari hingga 5 Februari 2025, sejumlah mahasiswa memamerkan hasil KKN.

BACA JUGA: Ketua BKBH USM: Kejahatan Terjadi karena Ada Kesempatan

”Mahasiswa yang melaksanakan KKN di Kecamatan Gayamsari berjumlah 131 mahasiswa, yang didampingi satu supervisi dan empat dosen pembimbing lapangan. Mereka tersebar di tujuh kelurahan dan satu kecamatan,” kata Supervisi Kecamatan Gayamsari, Hani Purwanti SE MT.

Menurutnya, terdapat beberapa program kerja unggulan yang telah dilakukan mahasiswa KKN USM. Di antaranya, pelatihan pembuatan spray antinyamuk berbahan dasar sereh (Korcam Gayamsari). Lalu ada juga pelatihan pembuatan peta Kelurahan Gayamsari, dan pengelolaan pemasaran digital melalui akun Shoppee, bagi UMKM di Kelurahan Sambirejo.

Selain itu juga, diadakan pelatihan ecoprint teknik pounding di Kelurahan Pandean Lamper, edukasi pengolahan inovasi produk pembuatan cokelat tempe di Kelurahan Siwalan, dan pelatihan pembuatan tahu bakso dan sambel dari bandeng di Kelurahan Tambakrejo.

BACA JUGA: Mahasiswa Magister Hukum USM KKL ke Singapura dan Malaysia

”Ada juga peningkatan aksesibilitas dan efisiensi pengelolaan data administrasi, melalui pemasangan nomer rumah di Kelurahan Sawah Besar. Kemudian edukasi tentang teh fermentasi kombucha sebagai minuman antioksidan dan baik untuk kesehatan, yang dilakukan di Kelurahan Kaligawe,” ujarnya.

Sementara itu, Supervisi Kecamatan Semarang Timur, Sulistyorini SE MM mengungkapkan, ada sebanyak 158 mahasiswa yang melaksanakan KKN di wilayah ini. ”Para mahasiswa ini didampingi seorang supervisi dan lima dosen pembimbing lapangan, yang tersebar di 10 desa dan satu kecamatan,” ungkap dia.

Menurutnya, mahasiswa KKN di Kecamatan Semarang Timur memiliki beberapa program kerja unggulan. Antara lain, pemanfaatan Google Sites pembuatan website Kampung Tematik Ayam Goreng berjumlah 67 UMKM di Kelurahan Sarirejo, dan workshop pengelolaan limbah minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi, di Kelurahan Kemijen.

BACA JUGA: Tim PKM USM Beri Pendampingan Pelaku UKM di Kelurahan Bulusan

Lalu pembuatan peta ArcGIS Kelurahan Mlatiharjo, yang terintegrasi dengan Google Maps di Kelurahan Mlatiharjo, penerapan IoT sistem penyiraman tanaman otomatis dengan energi terbarukan, pada kelompok tani urban farming di Kelurahan Karang Tempel. Kemudian pemanfaatan limbah minyak jelantah untuk pembuatan lilin aroma terapi, di Kelurahan Karangturi.

Serta sosialisasi pencegahan dan penanggulan kebakaran, untuk meningkatkan kesadaran pencegahan kebakaran di Kelurahan Rejomulyo, edukasi pengenalan pembuatan blog untuk meningkatkan promosi dan pemasaran UMKM di Kelurahan Kebonagung, pelatihan pembuatan pupuk kompos dan budidaya maggot bsf sebagai solusi pengolahan sampah organik di Kelurahan Rejosari.

”Kami juga membantu meningkatkan kemandirian ekonomi melalui UMKM Lidah Buaya di Kelurahan Bugangan, memberikan pelatihan sistem pendeteksi banjir berbasis IoT di Kelurahan Mlatibaru, serta monitoring dan deteksi dini banjir berbasis LoRAWAN IoT dengan intergrasi website Thingsboard dan Telegram di Kecamatan Semarang Timur,” tuturnya.

BACA JUGA: Dosen USM Sosialisasi Early Warning System Longsor di Kelurahan Ngemplak Simongan

Ketua LPPM USM, Prof Dr Ir Mudjiastuti Handajani MT berharap, hasil-hasil dari KKN ini dapat bermanfaat untuk masyarakat, dan program-program yang telah terlaksana segera dievaluasi.

”Program-program untuk pelaksanaan KKN yang akan datang, merupakan kelanjutan dari program KKN yang lalu,” tandasnya.

Riyan