PACITAN (SUARABARU.ID) – Acara buka bersama dengan para santri Perguruan Islam Pondok Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, semalam, diawali dengan pembacaan Kitab Barzanji dan Sholawat Mahalul Qiyam.
Bagian Prokopim Pemkab Pacitan, mengabarkan, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji ikut hadir dalam kegiatan ini. Tidak hanya santri aktif, kegiatan yang berlangsung di halaman asrama santri Al-Mannan ini, juga diikuti oleh para alumni santri pondok Tremas.
Turut membersamai, para Pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas KH Haris Luqman Dimyati, KH Muadz Haris Dimyati serta para masyayikh Pondok Tremas. Sebelum buka bersama dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan pembacaan Kitab Albarzanji dan Sholawat Mahalul Qiyam, serta Mauidhoh Hasanah. Acara diakhiri dengan pembagian sarung kepada para santri yang “Nahun” atau sengaja tidak pulang selama setahun meskipun santri memasuki masa libur Ramadan dan Lebaran Idul Fitri.
Sholawat Nabi yang dilantunkan bersama-sama itu, adalah: ‘‘Allahuma sholli ala Sayyidina Muhammad wa ala ali Sayyidina Muhammad.” Untuk Kitab Barzanji, berisi kisah hidup Nabi Muhammad SAW, mulai dari kelahiran, menikah, mendapatkan wahyu, perjalanan kenabian, hingga wafatnya.
Kitab Barzanji berbentuk prosa liris, yang terdiri atas 361 ayat dan dibagi dalam 19 bab. Antara bab yang satu dengan bab yang lain, diselingi doa dan Sholawat. Sebagai kitab sastra, Barzanji ditulis oleh Jafar ibn Hasan ibn Muhammad al-Barzanji yang berasal dari Kurdi. Ia lahir awal Abad Ke-17, tepatnya bulan Zul Hijah 1126/Desember 1714.
Kitab Maulid, pada bagian Mahallul Qiyam berisi puisi tentang kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW yang ditulis oleh Syaikh Ali bin Muhammad Al-Habsy. ”Yaa nabii salaam ‘alaika, Yaa Rasuul salaam ‘alaika (Wahai Nabi, salam sejahtera untukmu, wahai Rosul salam sejahtera untukmu). Yaa habiib salaam ‘alaika, sholawaatullaah ‘alaika (Wahai kekasih, salam sejahtera untukmu dan Sholawat (rohmat) Allah untukmu). Asyroqol badruu’alainaa, fakhtafat minhul buduuru (Bulan purnama telah terbit menyinari kami, pudarlah purnama purnama lainnya).
Mitsla husnik maa ro-ainaa, qotthu yaa wajhas-suruuri (Belum pernah aku lihat keelokan sepertimu wahai orang yang berwajah riang). Anta syamsun anta badrun, anta nuurun fauqo nuurin (Engkau bagai matahari, engkau bagai bulan purnama, engkau cahaya di atas cahaya). Anta iksiirun wa ghaalii, anta mishbaahush-shuduuri (Engkau bagaikan emas murni yang mahal harganya, Engkaulah pelita hati). Yaa habiibi yaa Muhammad, yaa ‘aruusal-khoofiqoiini (Wahai kekasihku, wahai Muhammad, wahai pengantin tanah timur dan barat (sedunia)………………(Bambang Pur)