blank
Tim PkM FE USM foto bersama pemilik Pondok Seafood Barokah 99, Fitriah Solehah seusai memberikan pemahamanan pembuatan buku kas dan perhitungan harga pokok penjualan (HPP), baru-baru ini. (Foto:News Pool USM)

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Semarang (PkM FE-USM) melakukan pendampingan ke Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Pondok Seafood Barokah 99 untuk memberikan pemahamanan pembuatan buku kas dan perhitungan harga pokok penjualan (HPP), baru-baru ini.

Tim PkM USM terdiri atas Ketua Febrina Nafasati P SE MSi, anggota Dr Dian indudewi SE MSi Akt dan Alfa Vivianita SE MSi.

”Kegiatan ini dilakukan karena pelaku UKM, khususnya Pondok Seafood Barokah 99. Kami memilih Pondok Seafood Barokah 99 karena jarang melakukan pencatatan atas hasil usahanya. Kami memberikan penyuluhan mengenai pentingnya pengelolaan keuangan bagi kelangsungan usahanya dan pelatihan pembukuan,” kata Febri.

Menurutnya, tim PkM memberikan buku kas manual dan menjelaskan tentang cara pengisian, seperti pemasukan dari hasil penjualan online dan langsung dicatat pada sisi debet.Sedangkan pengeluaran seperti pembelian bahan baku, antara lain sayur, seafood dan bumbu dapur, serta gaji karyawan di sisi kredit.

”Buku kas ini bisa diisi setiap minggu sehingga pemilik bisa mengetahui laba bersih usahanya. Dengan begitu pemilik bisa membuat keputusan apakah usahanya dapat diperluas dengan membuka cabang baru atau tidak,” ujarnya.

Pemilik Pondok Seafood Barokah 99, Fitriah Solehah berterima kasih kepada tim PkM FE USM karena telah memberikan pemahaman terkait pembuatan buku kas dan perhitungan harga pokok penjualan.

”Tim PkM USM memberikan pencerahan bagi saya, ternyata ketika menetapkan harga jual tidak hanya diitung dari bahan baku dan biaya overhead seperti listrik, gas dan BBM, namun juga memasukkan biaya tenaga kerja walaupun yang bekerja pemiliknya sendiri,” ucapnya.

Selain itu, katanya, dia juga mendapatkan ilmu baru mengenai tips memajukan usaha, antara harus rajin mencatat pendapatan dan pengeluaran.

”Dengan mencatat pendapat dan pengeluaran, saya sekarang mengetahui keuntungan yang saya dapatkan. Saya berharap, tim PKM USM dapat terus melakukan pengabdian ini kepada UKM-UKM lain, karena ilmu pencatatan dan perhitungan HPP ini sangat penting dan wajib dilakukan pemilik UKM,” ungkapnya.

Muhaimin