5. Dermatitis seboroik
Dermatitis seboroik adalah kondisi ruam kulit kronis yang dapat muncul di berbagai area tubuh, termasuk kulit kepala. Kondisi ini disebabkan oleh pertumbuhan jamur berlebih yang dalam kondisi normal sebenarnya tidak memicu gangguan apapun di kulit.
Dermatitis seboroik ditandai dengan gejala berupa ruam kekuningan dengan sisik berminyak mirip psoriasis dan dapat menyebabkan bau di kulit kepala dan rambut.
6. Ketidakseimbangan mikrobioma
Di kulit kepala terdapat sejumlah bakteri dan jamur yang disebut dengan mikrobioma kulit kepala. Saat terjadi ketidakseimbangan mikrobioma, maka satu jenis bakteri atau jamur dapat berkembang terlalu banyak. Kondisi ini dapat menyebabkan infeksi sehingga kulit kepala menjadi bau.
7. Perubahan hormon
Perubahan hormon juga dapat mempengaruhi kondisi rambut dan kulit kepala. Misalnya, produksi hormon androgen berlebih, maka produksi minyak di kelenjar kulit kepala juga akan menjadi lebih banyak dari seharusnya dan dapat menyebabkan kulit kepala bau.
8. Pola makan yang dijalani
Pola makan juga dapat memberikan pengaruh terhadap aroma tubuh termasuk kulit kepala, dan mungkin membuatnya beraroma lebih tajam. Makanan seperti daging, misalnya, dipercaya bisa membuat kulit kepala berbau lebih menyengat.
9. Produk perawatan rambut
Produk perawatan rambut yang digunakan juga dapat mempengaruhi aroma kulit kepala. Bahkan produk dengan aroma yang wangi sekalipun, dapat menyebabkan penumpukan minyak di kulit yang kemudian membuat kulit kepala bau jika tidak dibersihkan dengan benar.
Cara mengatasi kulit kepala bau
Untuk mengatasi kulit kepala bau, maka perlu diketahui penyebabnya terlebih dahulu. Meskipun demikian, hal yang utama untuk mencegah dan mengatasinya adalah dengan menjaga kebersihan dan kesehatan kulit kepala.
Ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan sebagai perawatan agar kulit kepala tidak bau.
1. Gunakan sampo yang tepat
Jika kamu memiliki kulit kepala berketombe atau mengalmai dermatitis seboroik, sebaiknya pilih sampo yang dapat mengatasi kondisi tersebut. Sampo dengan kandungan ketokonazol, asam salisilat atau seng pyrithione mungkin bisa menjadi pilihan.