blank
Suasana saat pembekalan kepada para wartawan di Omah Pintar Petani Kelurahan Kandri.(FOTO:SB/ Sapawi)

SEMARANG(SUARABARU.ID)– Peringatan Hari Pers Nasional PWI Jateng diisi acara Village Tour di Desa wisata, Gua Kreo, Waduk Jatibarang, dan omah Alas Kandri, Gunungpati Semarang, Kamis (2/3/2023).

Pada Kamis malam, peserta village tour sebanyak 50 orang, yakni para wartawan dan panitia  dijamu makam malam oleh Pemkot Semarang di Kampung Jawi, Kalialang, Sukorejo, Gunungpati.

Kegiatan Village Tour ini merupakan bagian dari mengenalkan visi Semarang sebagai kota pariwisata dan jasa. Sasaran destinasi di Gunungpati ini, di antaranya Goa Kreo, Desa Wisata Kandri, Waduk Jatibarang, dan Kampung Jawi.

Dalam Tour Village ini, puluhan wartawan dari berbagai kabupaten/kota di Jateng diajak menyaksikan panorama Goa Kreo dan waduk Jatibarang.

Setelah selesai dari Goa Kreo, malam sekitar pukul 19.30, para wartawan diajak makan malam di Kampung Jawi dengan menu pilihan ala warung lesehan yang menyediakan berbagai macam menu dan minuman yang sengaja disiapkan oleh panitia.

Bahkan saat semua peserta yang masuk ke Kampung Jawi dan hendak makan malam, mereka harus menukarkan kupon berupa kotak kayu gepeng dari panitia yang harus diserahkan kepada pemilik warung sesuai dengan selera menu yang akan mereka pilih.

“Inilah uniknya pelayanan yang ada di Kampung Jawi, untuk makan harus menukarkan kupon kotak kayu dari panitia,” kata salah satu panitia HPN Tingkat Jateng, Widiyartono.

Menurut Widiyartono, setelah pulang dari makan malam ini, para wartawan ini diinapkan di home stay milik warga.

Di Home Stay ini, para wartawan diberikan keleluasaan untuk mengambil sendri suguhan dari pemilik rumah layaknya rumah milik sendiri.

“Jadi lain seperti menginap di hotel maupun losmen pada umumnya. Sehingga panitia menggelar lomba menulis salah satunya dengan tema Semarang Rumah Kita,” ujar Widyartono.

Widyartono mengatakan, tiap tahun HPN diperingati dari kota ke kota, dari kabupaten ke kabupaten lain dan terakhir di Kabupaten Kendal.

Saat di Kabupaten Kendal, tahun 2022 lalu, ada event wisatanya, makanya setelah panitia HPN berkoordinasi dengan Pemkot Semarang, dan diizinkan, makanya pihak panitia mengelar acara HPN Tahun 2023 ini di Wisata Kandri dan semua peserta diinapkan di wilayah tersebut.

“Saya berharap rekan-rekan wartawan memberitakan program dan potensi wisata Kota Semarang khususnya Kampung Jawi ini guna pemberdayaan ekonomi warga dan UMKM,” harap Widyartono yang juga pemimpin redaksi suarabaru.id ini.

Widi juga mengatakan, pagi tadi para wartawan mendapat pembekalan terkait kepariwisataan di Omah Pintar Petani (OPP) Kelurahan Kandri, sebelum semua wartawan berkunjung ke Waduk Jatibarang Semarang.

“Keindahan adalah sesuatu yang kita lihat. Lebih indah lagi, apa yang kita tahu. Dan yang paling indah adalah, apa yang kita bisa memahami,” kata Sub Koordinator Informasi Budaya dan Pariwisata Semarang Agus Kariswanto, saat memberikan pembekalan kepada para wartawan di Omah Pintar (OPP) Kelurahan Kandri, Jumat(02/03/2023).

Agus mengatakan, bahwa “Semarang Rumah Kita” adalah, bukan rumah secara fisik, melainkan bagaimana kota Semarang itu bisa menjadi kota yang nyaman untuk warganya, untuk para pendatang yang bekerja di kota semarang, dan untuk wisatawan yang datang ke kota Semarang.

“Buktinya apa, buktinya semakin lama semakin nyaman. Kota Semarang didatangi sepuluh tahun terakhit tidak pernah tidak nomor satu di Jawa Tengah. Dan terakhir di tahun 2014 hingga 2016 kota lama sudah terbangun dengan bagus, secara kuantitas, kota lama bisa mengalahkan Candi Borobudur,”papar Agus.

Menurut Agus, konteks Semarang Rumah Kita dengan pariwisata yakni, jika wisatawannya betah, maka harapanya tinggal di Kota Lama akan naik. Maka otomatis pendapatan juga akan naik.

Dikatakan, bagaimana mengonsep Kota Semarang itu, bisa semakin diminati kwantitasnya, dan semakin lama kualitasnya.
Agus mengaku, kota Semarang menjadi satu kawasan destinasi yang namanya destinasi Pariwisata Kota Semarang.

Destinasi Pariwisata Kota Semarang ini dibagi menjadi tiga kawasan strategis, dan tiga kawasan pengembangan.

“Jadi seluruh kawasan Kota Semarang ini, kita bagi habis, satu Kawasan Semarang Tengah dan sekitarnya. Yang kedua, kawasan strategis ke arah barat. Di kawasan ini, temanya adalah konservasi,” jelas Agus.

Kemudian kawasan strategis Mijen- Gunungpati. Di sini, temanya adalah Ekowisata dan Agrowisata. Di kawasan ini, salah satu yang melegenda yakni, kearifan “Nyadran Kali”.

Kirap Nyadran Kali ini, lanjut Agus, sudah melegenda ke mana- mana, dan sudah menjadi wisata andalan Kota Semarang dan dilaksanakan satu tahun sekali.

Dan salah satu poin penting, ketika Desa Wisata Kandri ditetapkan sebagai “Desa Wisata Berkelanjutan” tingkat nasional tahun 2021.

Sapawi