Sutini juga menyampaikan, bahwa selain kondisi tersebut suaminya juga memiliki riwayat penyakit epilepsi dan saat ini masih menjalani rawat jalan di salah satu rumah sakit di Purwodadi, Grobogan.

“Dia pernah dirawat di RSJD Semarang beberapa waktu lalu. Sekitar sepekan,” jelas Sutini.

Sebenarnya, lanjut Sutini, suaminya rutin minum obat. Bahkan sebelum kejadian suaminya setelah minum obat sempat mengajari ngaji anaknya, dan menjadi imam salat isya.

Hanya saja, Sutini mengaku heran karena suaminya perilakunya mulai berubah setelah pukul 21.00 WIB. Bahkan suaminya tidak seperti biasanya sampai tidak mengenal Sutini sebagai istrinya.

“Bahkan dia menganiaya saya dengan membenturkan muka ke pelipis saya dua kali hingga terluka,” ujar Sutini.

Kejadian tragis tersebut menurut tetangga pelaku, Pratmo (58), bermula ketika N bertengkar dengan istrinya, Selasa 21 Februari 2023, sekira pukul 23.00 WIB.

Pratmo bersama Sudarmo mendatangi rumah pelaku Nurhadi untuk melerai. Setelah berhasil melepaskan istri pelaku keduanya pulang. Namun tak berapa lama pelaku berulah dengan membanting mertuanya.

Kembali Pratmo dan Sudarmo mendatangi pelaku dan menenangkannya. Ketika Pratmo pulang, saat itulah pelaku membanting Sudarmo ke lantai depan rumah dan menganiaya, termasuk tantenya. Sudarmo meninggal dunia, tantenya kritis.

Tya Wiedya