blank
Ketua GMNI Jateng, Hendi Adi Saputra (batik) berfoto bersama beberapa perwakilan organisasi kemahasiswaan yang mengisi Rumah Kebangsaan Cipayung Plus Jawa Tengah, usai diresmikan Gubernur Ganjar Pranowo di Lapangan Pancasila, Simpang Lima Kota Semarang, Kamis (10/11/2022). Foto : Absa.

SEMARANG (SUARABARU.ID) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jawa Tengah, mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, yang telah meresmikan Rumah Kebangsaan Cipayung Plus Jawa Tengah.

Ketua GMNI Jateng, Hendi Adi Saputra sebagai perwakilan dari Cipayung Plus Jawa Tengah, mengucapkan terima kasih kepada Polda Jawa Tengah dan Pemprov Jateng, yang telah memberikan fasilitas rumah tersebut, melalui Kesbangpol Jawa Tengah. Sebab, hadirnya Rumah Kebangsaan ini menjadi ruang konsolidasi antar elemen progresif revolusioner, baik pelajar, mahasiswa dan masyarakat dalam merumuskan gagasan yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dialami masyarakat.

“Rumah Kebangsaan Cipayung Jawa Tengah ini, merupakan upaya sinergisitas, antara dengan Polda Jateng dan Pemda Jateng. Dan ini merupakan ruang untuk seluruh elemen, selain sebagai tempat konsolidasi dan rumah ini juga bisa jadi rumah bersama dalam kajian – kajian kebangsaan,” kata Hendi usai peresmian Rumah Kebangsaan di Lapangan Pancasila, Simpang Lima Semarang, Kamis (10/11/2022).

Rumah Kebangsaan Cipayung Plus Jawa Tengah, yang berada di Jalan Tumpang Raya, Kota Semarang itu telah diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, usai upacara peringatan Hari Pahlawan di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Kota Semarang dan diisi oleh organisasi-organisasi kemahasiswaan, seperti Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Kesatuan Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

Ganjar berharap, rumah kebangsaan tersebut menjadi ruang paling moderat, untuk membicarakan apapun. Seperti persoalan yang seringkali terjadi, yakni masalah pembangunan rumah ibadah misalnya. Sebab di rumah Cipayung Plus ini, terdiri dari bermacam latar belakang

“Tentu saja kita harapkan, dengan adanya anak-anak muda, mereka adalah intelektual muda juga, mungkin ini akan menjadi ruang yang paling moderat untuk bisa membicarakan apapun,” harapnya.