blank
Peserta memperlihatkan salah satu batik yang akan dipamerkan Bulan Desember. Foto: Humaini

SEMARANG (SUARABARU. ID) – Kota Semarang merupakan kota dengan indutri kecil menengah (IKM) terbanyak di Jawa Tengah, dan menjadi medan magnet bagi daerah lain.

Hingga tahun 2021 jumlah IKM sebanyak 3638 terdiri dari 2840 Industri Kecil 789 Industri Menengah.

Di era perdagangan bebas ini Kota Semarang bertekad menguatkan produk nasional dengan mengembangkan produk lokal.

Untuk itu dilakukan pelatihan standardisasi produk kepada IKM Batik dari Sentra Batik Malon Gunung Pati dengan narasumber dari Balai Besar Standadardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik Kementerian Perindustrian.

Metode pelatihan dirancang 20% teori 80% praktik. Demikian dikatakan oleh DR Indra Kertati MM, Direktur Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Sumberdaya Pembangunan (LPPSP) Semarang , narasumber pelatihan, Jumat (11/11/2022).

Pasar Bebas

Menurut Kepala Dinas Perindustrian Kota Semarang Tri Supriyanto, SH,MM, kegiatan dilaksanakan untuk yang ketiga kalinya, dan nantinya akan dilakukan pameran awal Desember mendatang.

Ia menyatakan apresiasi melihat antusias para IKM Batik yang tak lelah terus menimba ilmu.

“Inilah yang saya suka belajar praktik, langsung pada ahlinya. Membanggakan, IKM batik bergeliat menyambut pasar bebas yang harus dinikmati sebagai sebuah ujian, ”tandasnya.

Ditambahkan, menuju perdagangan 4.0, Pemerintah Kota Semarang mengembangkan basis IKM dengan membangkitkan keunggulan kompetitif, dan berdaya saing.

Produk-produk IKM harus berkualitas, inovatif, bervariasi, berkombinasi, diversifikasi sesuai dengan perkembangan dan permintaan pasar, supaya dapat bersaing di pasar dunia.

Juga dikatakan, Pemkot Semarang mengubah paradigma industri yang lebih kompetitif melalui berbagai peningkatan keterampilan bagi IKM skala kecil dan menengah.

Pemkot Semarang turut dalam pengembangan dan memperhatikan serta memberikan fasilitas kepada sektor industri yang mempunyai potensi unggulan, pasar luas dan mampu bersaing di pasar internasional.

Humaini