“Dari Jumlah Penduduk Kabupaten Blora 991.577 jiwa, sebanyak 575.551 jiwa penduduk tinggal di daerah rawan bencana banjir, tanah longsor, angin kencang dan bencana lainnya,” ujar Sri Widjanarsih.
Memasuki masa penghujan ini, pihaknya telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
“Kita melaksanakan rapat koordinasi kesiapsiagaan menghadapi musim hujan, melaksanakan kegiatan sosialisasi komunikasi Informasi dan edukasi rawan bencana kepada Kepala desa/Lurah daerah rawan bencana se-Kabupaten Blora, serta melaksanakan Apel Kesiapsiagaan Personil dan Gelar Peralatan penanggulangan bencana,” kata Kepala Pelaksana BPBD Blora.
Sri Wijanarsih mengungkapkan, bahwa personel maupun peralatan di lapangan telah disiapsiagakan dalam rangka antisipasi bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang dan bencana lainnya.
Sebanyak 800 orang dari Kepolisian Resor Blora (dari Jajaran Polres Polsek) 518 orang dari unsur TNI (dari Kodim – Koramil) 7.190 orang ASN dari jajaran SKPD terkait (BPBD, Dinsos, Dinkes, DLH, Rumah Sakit, Puskesmas Camat sampai dengan Kepala Desa/Lurah, dan dinas terkait).
“Untuk kesiapsiagaan peralatan penanggulangan bencana berasal dari Sarana prasarana OPD dan stakeholders terkait tingkat Kabupaten Blora seperti perahu karet, mobil evakuasi, mobil Damkar, Crane, Eskavator, Chainsaw, Motor Trail, Logistik,” pungkas Kepala Pelaksana BPBD Blora.
Usai memimpin apel, Wakil Bupati bersama Forkopimda memeriksa dan mengecek kesiapan pasukan dan peralatan dalam upaya penanggulangan bencana di Kabupaten Blora.
Kudnadi Saputro