blank
Dosen FTIK USM, Natalia Sari, saat memberikan pelatihan dan pendampingan bagi ormas di Hotel Griya Persada, Bandungan, Kabupaten Semarang, belum lama ini. Foto: riyan

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Dosen FTIK Universitas Semarang (USM), Natalia Sari, mengatakan, ormas harus mampu meningkatkan kepercayaan dan legitimasi, untuk membangun persepsi publik.

Hal itu terkait dengan keberadaan, kegiatan dan dampak dari organisasi itu, sesuai dengan nilai sosial yang berpihak pada kepentingan masyarakat.

Demikian yang disampaikan Natalia Sari, saat memberikan pelatihan dan pendampingan bagi ormas di Hotel Griya Persada, Bandungan, Kabupaten Semarang, belum lama ini.

BACA JUGA: Wali Kota Tinjau Rumah Supriyadi yang Terbakar, Warga Gotong Royong Bangun Kembali

”Kegiatan ini untuk pelatihan praktik dan teori, mengenai pengenalan berbagai platform sosial media, sebagai sarana untuk berinteraksi. Selain itu juga, sebagai upaya untuk menumbuhkan reputasi positif bagi ormas,” kata Natalia dalam pemaparannya.

Disebutkan dia, pihaknya juga menjabarkan apa saja keuntungan mengelola sosial media, serta dampaknya terhadap reputasi ormas. Hal itu terkait dengan strategi konten yang diperlukan, untuk membangun reputasi positif. Ini berujung akan menimbulkan kepercayaan pada masyarakat dan pemerintah.

”Dari program ini diharapkan, dapat menumbuhkan kesadaran bagi penggiat ormas untuk mengelola sosial medianya secara optimal. Sehingga reputasi ormas akan meningkat melalui penyampaian informasi yang lebih interaktif dan menarik, kepada masyarakat,” imbuhnya.

BACA JUGA: Anggota DPR RI Ir H Sudjadi, Berterima Kasih kepada Warga

Sementara itu, AM Jumai, selaku Ketua FKSB Kota Semarang, memberi respon positif terkait dengan sinergitas program dengan pihak USM. Menurutnya, ini menjadi sinyal positif, karena adanya kepedulian dari pihak kampus, terhadap peningkatan kompetensi ormas di Semarang.

Diungkapkan dia, ormas memiliki peran penting dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga perlu mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, untuk membuat ormas menjadi semakin lebih baik.

”Kegiatan ini dilaksanakan secara offline, yang melibatkan tiga orang dosen bidang kehumasan dan digital media, serta melibatkan mahasiswa sebagai bentuk realisasi program Kampus Merdeka,” jelas Jumai.

Kegiatan ini diikuti perwakilan dari 50 ormas, yang telah secara resmi terdaftar di Kesbangpol Kota Semarang, dan terpilih sebagai nominator Ormas Award 2022, yang diselenggarakan Pemerintah Kota Semarang, beberapa waktu yang lalu.

Riyan