KOTA MUNGKID(SUARA BARU.ID) –Anggota DPR RI Jateng VI (Purworejo, Magelang, Temanggung), Ir H Sudjadi, berterima kasih kepada warga. Sekaligus bangga telah bisa membantu rakyat.
“Inilah saatnya waktu saya untuk betul-betul mengucapkan terima kasih. Bagaimana para pendukung akar rumput itu merasakan kemerdekaan,” katanya.
Dia mengatakan hal itu dalam acara: Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan(Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika) di Ndalem Joglo Merapi, Jalan Veteran, Garonan, Banyubiru, Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang, Jumat malam (10/6).
Acara bersama kader dan tokoh itu mengambil tema: Menjaga persatuan Indonesia melalui kebersamaan akar rumput.
“Saya memperjuangkan desa tidak tanggung -tanggung, karena saya dengan kades itu punya uran-uran. Witing wanita tresna jalaran saka kulina, witing rakyat percaya jalaran saka aspirasi nyata lan cetha,” kata sarjana Teknik Arsitektur, Universitas Gadjah Mada, tahun 1972 itu.
Dikatakan, pada acara malam itu dia tidak bicara untuk kader PDI Perjuangan. Karena yang datang dari segala macam kader, ada Kristen, Katolik, Islam. Maka dia tidak bicara PDI Perjuangan, karena forum itu bukan forum partai.
“Anda membantu saya karena keikhlasan, kecocokan, bukan karena satu paham,” ujarnya.
Pada pertemuan yang dihadiri ratusan warga Kecamatan Muntilan, Srumbung, Dukun, Salam, dan Ngluwar itu selebihnya disebutkan bahwa di Magelang sebentar lagi ada embung.Minimal dalam waktu dekat ada tiga embung pariwisata.
Jembatan gantung sudah banyak,
rumah swadaya juga banyak sekali.
Itu semua atas bantuan dia mengupayakan program dari Pemerintah Pusat “Menang ora ngasorake, jangan sampai sampeyan menang ora melu ngrasakke,” kata dia berperibahasa.
Namun anggota Komisi V itu juga meminta maaf kalau ada pekerjaan yang tidak lancar atau sulit menemui dia. “Kalau mendengar ada program kok tidak kebagian, saya mohon maaf. Ini saya tidak menganggap kader partai, Anda itu tokoh desa yang ingin membantu pembangunan desa pada pemerintahan desa,” imbuhnya.
Sudjadi yang malam itu datang bersama istrinya, dr Rektna Arimurti, juga mengatakan, selama sepuluh tahun ini (tiga periode) tidak hanya kalangan PDI Perjuangan yang baik dengan dia. Di Temanggung hampir semua kyai mendoakan dia. “Saya di Temanggung membantu rumah susun pesantren milik tokoh GPK (Gerakan Pemudan Ka’bah) dan
yang satu milik tokoh PKB. Maka wajar kalau para kiai mendoakan saya,” katanya.
Sebetulnya rencana bertemuan malam itu sudah lama. Tetapi baru kali ini bisa terlaksana. Dikaitkan dengan tugas dia sebagai anggota DPR RI yang mempunyai tugas melakukan sosialisasi Pancasila. “Salah satu saka gurunya adalah persatuan Indonesia.
Sama dengan persatuan rakyat.
Persatuan rakyat akan kuat dan mengakar kalau rakyat sumbernya dari akar rumput. Ada peribahasa tidak ada rotan, akar rumput pun lebih hebat,” ujarnya bergurau.
Acara malam itu pun diwarnai dengan tanya jawab. Kades Ngluwar, Sunandar Widiyanto, menilai Sudjadi sudah tidak milik PDI Perjuangan, tapi milik semua partai. “Karena suara untuk Pak Sudjadi ini dari semua warna. Itu yang terjadi di Desa Ngluwar. Kami berdoa semoga Pak Sudjadi tetap berkreasi untuk masyarakat Indonesia,” harapnya.
Sekdes Sukorini, Muntilan, Agus, juga berterima kasih kepada Sudjadi karena untuk Desa Sukorini aspirasinya sangat banyak sekali. “Yang penting saya doakan tetap sehat, masih bisa mengabdi,” harapnya.
Giyono dari Mranggen, Srumbung,
juga berterima kasih kepada Sudjadi. “Terima kasih atas bantuannya.Masyarakat yang dulu belum punya rumah sekarang sudah dibantu rumah.
Alhamdulillah mau dibangun embung di Desa Mranggen,
jalan, dan irigasi. Kami sangat mendoakan kepada Pak Sudjadi semoga tetap diberi kesehatan, anugerah, ketentraman hidup dan selalu bisa menemui warga,” katanya.
Eko Priyono