blank
Norhidayati, S.Pd. (Foto: Norhidayati)

Oleh : Norhidayati, S.Pd.

Pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada aspek membaca sangatlah penting untuk diajarkan disekolah, terutama diajarkan pada jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi. Membaca merupakan satu keterampilan yang diperlukan untuk sukses dalam semua pelajaran, karena membaca adalah kunci untuk mempelajari ilmu lainnya. Oleh karena itu menumbuhkan minat membaca siswa merupakan sebuah keharusan yang harus diciptakan. Pembelajaran membaca diberikan pada siswa sekolah dasar yang terbagi pada kelas awal yaitu I, II, III dan kelas atas yaitu IV, V, VI. Tehnik pembelajaran membaca yang digunakan untuk siswa di kelas awal adalah membaca permulaan. Sedangkan untuk kelas atas,  digunakan teknik membaca pemahaman atau lanjutan.

Tetapi kegiatan membaca ini merupakan aktivitas yang unik dan rumit. Sehingga seorang tidak dapat melakukannya tanpa mempelajarinya, terutama pada siswa sekolah dasar. Hal tersebut mengakibatkan adanya berbagai permasalahan yang muncul. Pembelajaran membaca di kelas 1 SDN 4 Muryolobo juga mengalami hal tersebut. Adapun permasalahan tersebut yaitu guru seringkali dihadapkan pada anak yang mengalami kesulitan membaca, baik yang berkenaan dengan huruf, suku kata, kata, kalimat sederhana, maupun ketidakmampuan anak memahami isi bacaan. Adanya permasalahan tersebut mengakibatkan kurangnya minat membaca pada anak. Hal tersebut timbul karena adanya beberapa faktor, diantaranya: 1) siswa pasif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, 2) siswa kurang siap menerima pembelajaran, 3) kurangnya interaksi yang baik dengan guru, 4) pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru kurang menarik, 5) pembelajaran tidak menggunakan media pembelajaran. Oleh karena itu penulis bermaksud meningkatkan minat membaca siswa tersebut dengan memanfaatkan media buku cerita bergambar.

blank

Buku cerita bergambar merupakan salah satu media komunikasi berupa buku berjilid yang berisi informasi dan pengetahuan yang menyajikan suatu karangan, kisah maupun dongeng yang dilengkapi dengan gambar-gambar untuk memperjelas teks dan untuk membantu proses pemahaman terhadap objek yang ada di dalam sebuah cerita. Menurut Sarumpaet (2010: 18) buku cerita bergambar merupakan pilihan yang tepat bagi anak karena buku tersebut menyenangkan bagi anak, berisi gambar didalamnya dengan beragam desain gambar berwarna yang menarik dan membuat anak menikmati bacaan, pengolahan bahasa dan tema yang bermaknapun menjadi salah satu kemenarikan yang terdapat dalam buku cerita bergambar. Sehingga dengan menggunakan buku cerita bergambar ini dapat meningkatkan minat membaca siswa.

BACA JUGA Serunya Belajar Bahasa Indonesia dengan Make a Match

blank

Adapun langkah-langkah penggunaaan buku cerita bergambar pada pembelajaran di kelas 1 SDN 4 Muryolobo adalah sebagai berikut: 1) guru mengajak siswa membaca buku cerita bergambar selama 15 menit sesuai dengan pilihannya masing-masing sebelum pembelajaran dimulai, 2) setelah pembelajaran dimulai guru menunjukkan buku cerita bergambar yang akan disampaikan pada siswa pada hari itu sesuai dengan tema, 3) guru mengajak siswa untuk bercerita apa yang telah dia baca dengan memberikan rangsangan melalui beberapa pertanyaan mengenai cerita bergambar, 4) guru juga memberikan dorongan atau motivasi berupa ungkapan penyemangat atau pujian agar siswa lebih bersemangat dalam belajar.

blank

Penggunaan buku cerita bergambar dalam pembelajaran membaca menjadikan siswa tertarik untuk membaca. Sehingga dapat meningkatkan minat membaca pada siswa. Hal tersebut terlihat pada siswa kelas 1 SDN 4 Muryolobo yang menjadi sangat gemar membaca. Keadaan tersebut sesuai dengan pendapat Sarumpaet (2010: 18).

Penulis adalah Guru SD Negeri 4 Muryolobo, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara.