blank
Masyarakat di Dusun Wuni memanfaatkan air bersih yang ditampung di tandon air bantuan dari Semen Gresik untuk aktivitas domestik masyarakat. Foto: Humas SG

REMBANG (SUARABARU.ID) – Warga Dusun Wuni, Desa Kajar, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang barangkali tidak pernah membayangkan apa yang dialami kini.

Mereka yang tinggal di dusun yang ditinggali 160 keluarga, yang tidak ada sumber air untuk kebutuhan hidup sehari-hari, kini bisa menikmati kesegaran.

Dusun Kajar adalah daerah “Soliter” yang merupakan plesetan singkatan untuk “sulit air”. Itu cerita masa lalu. Cerita sebelum tahun 2019.

Warga harus berjalan kaki sampai sejauh 1,5 kilometer untuk mendapatkan air. Mereka memikul jerigen, melewati jalan naik-turun ke Desa Waru di wilayah Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora.

Untuk mendapatkan air, mereka rela berjalan “lintas kabupaten”. Menurut Sono, Kepala Dusun Wuni, lebih repotm lagi kalua ada yang punya kerja. “Kami harus ngangsu (mengambil air) tiga hari berturut-turut tanpa henti untuk memenuhi kebutuhan hajat itu,” kenang dia.

Ya, Ketika seseorang mantu, misalnya, kebutuhan air bukan cuma untuk memasak saja. Tetapi saat saudara-saudaranya dari daerah lain datang, membutuhkan air untuk mandi, cuci, dan yang lain. Bisa dibayangkan, tenaga yang harus digunakan untuk mengambil air yang begitu banyak. Belum laghi biayanya, karena tidak mungkin mengambil dengan tenaga sendiri.

Tetapi itu semua kini sudah berubah. Sejak tiga tahun lalu, mereka sudah bisa menikmati air bersih, sampai di rumah mereka. Tidak harus ngangsu naik-turun bukit.

blank
Air yang ditemukan di kedalaman 200 meter di gua ini, dialirkan menggunakan pipa sepanjang 1,2 kilometer menuju Dusun Wuni. Foto: Widiyartono R.

Mata Air Gua Manuk

Dusun Waru di wilayah Desa Kajar ini memang masuk kawasan ring 1 pabrik Semen Gresik. Keberadaan pabrik semen itulah yang kemudian mengubah kehidupan warga dusun itu. Semen Gresik memang punya kepedulian besar untuk kawasan di sekitarnya.

Menjadi kewajiban bagi perusahaan, terlebih BUMN seperti Semen Gresik, untuk menyisihkan keuntungannya untuk kepedulian dan bentuk tanggung jawab sosial. Maka dana CRS (Corporate Social Responsibility) Semen Gresik, pun banyak disalurkan untuk kesejahteraan warga sekitar.

Di antaranya dengan membangun infrastruktur untuk mengalirkan air bersih ke Dusun Wuni itu.

“Kini kami tak lagi bersusah payah untuk mendapatkan air bersih ke Desa Waru. Apalagi harus menggantungkan dari tadah air hujan,” kata Sono.

Dituturkannya, tahun 2017, dia mersama warga mendapati bahwa di dasar Gua Manuk di dusunnya, ada mata air dengan kedalaman sekitar 200 meter. Tetapi untuk mengalirkan air itu dengan swadaya jelas tidak mungkin.

PT Semen Gresik membangun pabrik di Rembang tahun 2014, dan  baru beroperasi sekitar lima tahunan. Tetapi, kepeduliannya kepada warga sekitar pabrik memang sangat besar. Termasuk untuk membantu masyarakat mengatasi ketiadaan air bersih ini.

“Pada tahun 2019, Semen Gresik membantu kami dengan fasilitas pompa, pipa, dan pembangunan tandon. Air dari dasar gua dipompa ke atas, dan pipa untuk menyalurkan air ke bak penampungan,’’ kenang Sono.

Sono mengakui, manfaat dari program air bersih itu sangat dirasakan oleh warga untuk keperluan mandi, memasak, mencuci dan irigasi pertanian. Nama Gua Manuk yang pada tahun 1980-an dijadikan tempat mengambil sarang burung wallet, kini diganti Namanya menjadi Gua Sumber Kahuripan atau sumber kehidupan.

Karena keberada air di gua tersebut memberikan kehidupan bagi warga Wuni. Air di kedalaman sekitar 200 meter itu, dipompa kemudian dialirkan melalui pipa sepanjang 1.200 meter atau 1,2 kilometer.

blank
Seorang warga tengah merawat pipa yang bocor, untuk melancarkan aliran air dari Gua Manuk. Foto: Widiyartono R.

Komitmen Semen Gresik

Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum sekaligus Sekretaris Perusahaan PT SG, Gatot Mardianamenyatakan, pihaknya berkomitmen untuk selalu mendukung ketersediaan air bersih di Desa Kajar yang menjadi desa ring satu Semen Gresik pabrik Rembang.

“Pasalnya, air bukan hanya elemen penting pembentuk tubuh, namun juga sumber kehidupan manusia,” kata Gatot.

Dia menjelaskan, dalam mengatasi krisis air di Desa Kejar khususnya Dusun Wuni, pihaknya menggandeng tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

blank
Tandon Air di Dusun Wuni, tempat menampung air dari Gua Manuk yang dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Foto: Humas SG

‘’Setelah dipastikan sumber air tersebut layak konsumsi dan debit airnya cukup, akhirnya pada pertengahan tahun 2019 Semen Gresik memulai kegiatan pemanfaatan sumber air bersih tersebut untuk warga Desa Kajar,’’ kata Gatot dalam keterangannya, Rabu (12/1).

Ditambahkan Gatot, kegiatan kemitraan CSR Semen Gresik yang sudah dilakukan di Desa Kajar meliputi pembuatan bak tampung air bersih dengan kapasitas 20 ribu liter di dasar gua, pemasangan pompa, pipanisasi, hingga pembangunan tandon air bersih berkapasitas total 9.500 liter di kawasan permukiman warga Dukuh Wuni.

‘’Semen Gresik juga membangun anak tangga dan pegangan besi dari mulut gua hingga titik sumber air bersih di dasar gua. Upaya ini dilakukan agar aktivitas perawatan dan pemanfaatan mata air  itu tak lagi terkendala sulitnya medan,’’ pungkasnya.

Widiyartono R.

 

Foto 1.

 

 

 

Foto 3. Salah satu warga Dusun Wuni (baju merah) hendak mengambil air di tandon air bantuan dari Semen Gresik. Semenjak adanya program pembangunan sumber air oleh Semen Gresik, warga tidak perlu berjalan jauh untuk mengambil air bersih.