blank
Para peserta mengikuti kegiatan Webinar Nasional.

JEPARA (SUARABARU.ID) – Era Disrupsi Teknologi Informasi dan diikuti oleh Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memberikan warna baru dalam dunia pendidikan. Selain kurikulum MBKM membebaskan dan memberikan keleluasaan mahasiswa untuk belajar di mana saja, mahasiswa juga dituntut untuk melek literasi digital. Hal ini diungkapkan oleh Dekan FTIK Unisnu Drs. Abdul Rozaq, M.Ag saat membuka acara Webinar Literasi Digital Nasional bertajuk “Mewujudkan Pendidik yang Cakap Digital dalam Menghadapi Era Society 5.0” di Ruang Seminar FTIK Jepara pada hari ini Minggu (26/12-2021).

Menurut Abdul Rozaq, tema webinar nasional ini penting, terutama bagi para anak muda untuk memotivasi mereka secara langsung mengenai pentingnya penguasaan literasi digital dan mengenai MBKM. “Kedua materi yang akan disampaikan oleh pemateri ini sangat penting bagi kita karena memberikan wawasan baru di dunia pendidikan,” ujarnya.

Kegiatan ini mendatangkan dua narasumber yaitu Dr. Abdullah Hamid, M.Pd. dosen Fakultas Saintek UINSA dan Anis Ftria, S.E.I., M.S.I. dosen FSH UIN Walisongo. Kedua narasumber ini dimoderatori oleh Putri Rohmawati, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Unisnu sekaligus Duta Bahasa 2020.

blank
Dr. Abdullah Hamid, M.Pd. Dosen FST UIN Sunan Ampel Surabaya

Kecakapan generasi  literasi digital di Era Society 5.0 saat ini sangat dibutuhkan agar dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak. “Generasi sekarang disebut generasi super cerdas yang mampu menciptakan masa depan. Maka, mahasiswa sebagai calon pendidik harus memiliki 4C yaitu creativity, critical thinking, communication, dan collaboration,” ujarnya.

blank
Narasumber Anis Fitria, S.E.I., M.S.I. Dosen FSH UIN Walisongo saat memaparkan materi.

Sementara, Kemerdekaan Belajar, menurut Anis Fitria, adalah mengambil kesempatan belajar seluas-luasnya guna meningkatkan kompetensi akademik dengan menguasai berbagai keilmuan. “Dengan demikian, mahasiswa secara bebas dan nyaman tumbuh dan berkembang sesuai potensi dan kemampuannya mempelajari dan menguasai  keilmuan berdasarkan minat dan bakatnya,” ujarnya.

blank

Konsep Merdeka Belajar, Anis menambahkan, memiliki ciri sifat kritis, berkualitas, ekspres, transformatif, efektif, aplikatif, variatif, progresif, aktual dan factual. “Tentunya tantangan untuk menaklukkan materi sulit dilakukan dengan optimis, prospektif, serta inovatif melalui beragam cara melalui 4C,” jelasnya.

Alvaros