Zen PKB: Poskestren Jogo Tonggo Harus Dijaga Selama Pandemi
Anggota DPRD Jateng Fraksi PKB, Muh. Zen Adv, membahas soal Poskestren selama pandemi dalam dialog interaktif Jogo Tonggo Jateng Gayeng, Jumat (12/11/2021) malam. (doc/ist)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Meski pandemi Covid-19 mulai mereda, namun Program Jogo Tonggo Jateng Gayeng di masyarakat masih perlu dijalankan sebagai langkah menghindari penyebaran Covid-19.

 

Tak terkecuali program tersebut dilaksanakan pula di lingkungan pondok pesantren (ponpes), yang kini dibangun Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) agar disiplin protokol kesehatan (protkes) selalu dipatuhi.

 

“Soal pesantren, ada kearifan lokal disana, mulai dari kyai, guru, ustadz, dan santri. Saya rasa semua sudah memenuhi standar kesehatan. Apalagi kalau sudah Poskestren,” kata Anggota DPRD Jateng, Muh. Zen Adv, usai dialog interaktif ‘Menyiapkan Poskestren sebagai Bagian Kewaspadaan Kesehatan Santri selama Pandemi, Jumat (12/11/2021) malam.

 

Menurut politisi yang duduk di Komisi E ini, dirinya sepakat dengan adanya Poskestren tersebut karena keberadaannya mampu menjaga sekaligus mendisplinkan semua pihak yang ada di ponpes.

 

Dengan begitu, Program Jogo Tonggo secara otomatis bisa berjalan di setiap ponpes karena pada prinsipnya program itu saling menjaga satu sama lain.

 

“Mungkin, untuk menghindari penyebaran Covid-19, aturan protkes lebih diketatkan. Dari situ, semua bisa saling menjaga. Jaga kyai, jaga santri,” katanya.

 

Soal Jogo Tonggo, ia menilai program tersebut masih layak untuk dijalankan masyarakat. Karena, program itu merupakan salah satu upaya membangun komunikasi yang baik antar masyarakat, mulai dari tingkat paling bawah hingga tingkatan atas.

 

“Dalam Jogo Tonggo itu, semua harus saling menjaga, saling mengingatkan, saling membantu, dan bergotong royong. Ada atau tidaknya Covid-19, program tersebut sangat baik,” ungkap anggota Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

 

Hery Priyono