blank
Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan awan panas guguran pada Selasa (25/5/2021). Antara

YOGYAKARTA (SUARABARU.ID) – Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur sejauh 1.400 meter ke arah barat daya pada Rabu (4/8/2021) ini.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Rabu (4/8/2021), menyebutkan awan panas guguran itu terjadi pada pukul 05.41 WIB.

“Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 16 mm dan durasi 141 detik,” kata dia.

Baca Juga: Yogyakarta Peringatkan Warung Makan Tetap Patuhi Peraturan Makan di tempat Selama PPKM

Pada periode pengamatan pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, guguran lava pijar juga teramati enam kali meluncur dari Gunung Merapi dengan jarak maksimum 2.000 meter ke arah barat daya.

Gunung api aktif itu juga tercatat mengalami satu kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 16 mm selama 141 detik, 54 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-17 mm selama 9-117 detik, 87 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-43 mm selama 3-6 detik.

Berikutnya, dua kali gempa hembusan dengan amplitudo 4 mm selama 8-10 detik, 20 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 19-75 mm selama 7-13 detik dan dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3-4 mm selama 78-83 detik.

Baca Juga: Panglima TNI Tinjau Isolasi Terpusat di Asrama Haji Daerah Istimewa Yogyakarta

Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau siaga.

Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan bisa berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Saat terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi diperkirakan dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Ant-Claudia