blank
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito saat meresmikan penggantian nama Gedung Anggrek RSUD Tidar menjadi Gedung Drs HA Bagus Panuntun, (Prokompim, Pemkot Magelang)

KOTA MAGELANG – Bangunan 8 lantai RSUD Tidar Kota Magelang yang sebelumnya bernama Gedung Anggrek, mulai 13 Februari 2021 berganti nama menjadi Gedung Drs HA Bagus Panuntun.

Peresmian dilakukan Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dengan penandatanganan prasasti  dan potong tumpeng, disaksikan forkompimda, Wakil Wali Kota Windarti Agustina, Sekda Joko Budiyono dan empat putra dan putri almarhum.

Pergantian nama gedung tertinggi di Kota Magelang itu sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa-jasa Wali Kota Magelang dua periode tersebut, 1979-1989, yang juga anggota TNI AD  dengan pangkat terakhir Brigjen TNI (Purn).

Selesai menjabat wali kota, almarhum diangkat menjadi Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko.

‘’Saya berikan nama Gedung 8 lantai RSUD Tidar itu Drs H A  Bagus Panuntun, sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa beliau untuk Kota Magelang,’’ ujar Sigit.
Menurutnya, Bagus Panuntun adalah pemimpin yang memiliki pemikiran-pemikiran visioner untuk memajukan Kota Magelang. Termasuk ingin menjadikan kota ini sebagai Kota Jasa, yang sudah terwujud saat ini.

‘’Pak Bagus ingin Kota Magelang jadi Kota Jasa, dan sekarang terwujud menjadi Kota Jasa. Kalau dulu jadi kota transit,  tapi sekarang jadi kota tujuan. Kita memiliki jasa pelayanan yang bagus dari pendidikan, sampai kesehatan,’’ ungkapnya.

Gedung 8 lantai RSUD Tidar yang awalnya bernama  Anggrek saat ini menjadi gedung tertinggi di Kota Magelang.

Sigit pun berharap adanya gedung dengan berbagai fasilitas ini menambah kualitas dan profesionalitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Dengan memiliki berbagai fasilitas di gedung baru ini diharapkan RSUD Tidar bisa setara, atau bahkan lebih baik dari rumah sakit-rumah sakit swasta.

‘’Layani masyarakat dengan baik, senyum. Rakyat tidak berlebih, ada pasien datang disambut senyum itu ‘menyembuhkan’,’’ terangnya.

 

blank
Gedung Drs HA Bagus Panuntutn, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

Direktur RSUD Tidar Kota Magelang dr Adi Pramono menjelaskan, gedung Drs H A Bagus Panuntun adalah  proyek yang dikerjakan secara multiyears pada tahun 2018-2019. Total dana untuk membangun gedung monumental ini sebesar Rp 85 miliar yang bersumber dari APBD Kota Magelang 2018 dan 2019.

Gedung yang mulai operasional pada 1 Februari 2020 ini digunakan untuk pelayanan rawat jalan dan pelayanan penunjang. Gedung ini dilengkapi lift dan eskalator.
Adapun pemanfaatan masing-masing lantai antara lain basement area parkir, lantai 1 untuk informasi, pendaftaran radiologi dan laboratorium, dan instalasi radiologi.

Lantai 2 poli syaraf, neuro, instalasi rehab medik, pelayanan visum, kasir dan kantor kas Bank Jateng. Lantai 3 poli anak, obsgyn, kulit dan kelamin, mata dan jantung. Lantai 4 untuk poli penyakit dalam, bedah, THT, saraf dan gigi. Lantai 7 untuk instalasi laboratorium patologi klinik dan patologi anatomi.

‘’Untuk tahun anggaran 2021 direncanakan penyempurnaan lantai 5,6 dan 8 dengan pagu anggaran senilai Rp 16 miliar, jangka waktu pelaksanaan 8 bulan,’’ terangnya.
Dia menambahkan, lantai 5 rencananya akan digunakan untuk aula, lantai 6 untuk poli VIP (poli penyakit dalam, anak, obsgyn, jantung, bedah umum dan saraf) dan lantai 8 untuk aula dan perkantoran.

Putra sulung almarhum Bagus Panuntun, Cahyo Raharjo Edi Wibowo mengungkapkan, pihak keluarga merasa terhormat dan berterimakasih kepada Pemerintah Kota Magelang yang telah mengabadikan nama Drs H A Bagus Panuntun untuk gedung 8 lantai RSUD Tidar.

‘’Ini kebanggaan bagi keluarga besar Bagus Panuntun. Semoga gedung ini bermanfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan dengan kualitas yang baik, khususnya untuk warga Kota Magelang dan sekitarnya,’’ harap Cahyo.

Cahyo menyampaikan, semasa hidup ayahnya sangat mencintai Kota Magelang. Salah satu cita-cita almarhum yang pernah disampaikan kepada putra-putrinya adalah menginginkan Kota Magelang menjadi kota jasa dengan fasilitas yang baik.

‘’Cita-cita itu karena letak Kota Magelang sangat strategis, penyangga kota besar Semarang dan Yogyakarta,’’ tuturnya.

 

Penulis  : prokompim/kotamgl

Editor    : Doddy Ardjono