blank
Ganjar saat melaksanakan Shalat Id di Masjid Baitul Hikmah, yang ada di lingkungan Kantor Kanwil Kemenag Jateng. Foto: heri priyono

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Sebuah masjid kecil yang ada di Kantor Wilayah Kemenag Jawa Tengah, menjadi jujugan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, untuk Shalat Idul Adha. Selain jaraknya yang cukup dekat dengan rumah, pertimbangan protokol kesehatan juga menjadi alasannya.

Di masjid Baitul Hikmah itu, jamaah dibatasi tidak lebih dari 100 orang. Selain itu, jarak jamaah juga dibatasi dan wajib pakai masker. Sebelum masuk, jamaah wajib cuci tangan pakai sabun saat wudhu atau menggunakan hand sanitizer.

Ganjar tiba di masjid itu sekitar pukul 06.00 WIB. Disambut Kakanwil Kemenag Jateng Musta’in Ahmad, Ganjar langsung menuju shaf paling depan untuk melaksanakan ibadah Shalat Id, yang dimulai pukul 06.20 WIB.

BACA JUGA : Gubernur Genjot Produktivitas, 15 Ribu Warga Miskin Dapat Listrik Gratis

”Saya pilih yang dekat saja dengan rumah, dengan protokol kesehatan yang ketat,” kata Ganjar, saat ditemui usai shalat.

Ganjar pun menghimbau pada masyarakat, untuk terus taat pada protokol kesehatan. Khusus untuk pelaksanaan pemotongan hewan kurban, Ganjar mewanti-wanti, agar tidak menimbulkan kerumunan.

”Yang penting ngerti jarak, pakai masker. Mudah-mudahan masyarakat menerapkan protokol itu saat pemotongan hewan kurban. Syukur-syukur, pemotongannya bisa di RPH,” imbuhnya.

blank
Kakanwil Kemenag Jateng Musta’in Ahmad, menyempatkan diri untuk berbincang dengan Ganjar Pranowo. Foto: heri priyono

Pantau MAJT
Dia juga melarang panitia kurban, membagikan daging kurban dengan cara antrean. Lebih baik daging kurban yang sudah disiapkan, diantar langsung kepada yang berhak menerima.

”Kalau antrean kan biasanya berebut, nanti ada kerumunan. Lebih baik diantar satu-satu biar lebih aman,” anjur dia.

Usai melaksanakan Shalat Idul Adha, Ganjar menyempatkan diri memantau pelaksanaan Shalat Id di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) dan Masjid Raya Baiturrahman Semarang. Dari pantauannya, dua masjid itu tetap menggunakan protokol kesehatan ketat, meskipun jumlah jamaahnya cukup banyak.

Alhamdulillah semua tertib, dan masyarakat sudah sadar dalam rangka penerapan protokol kesehatan. Semoga ini bisa dijadikan kebiasaan dalam kegiatan-kegiatan selanjutnya,” harap Ganjar.

Heri Priyono-Riyan