Amir Machmud NS
Kusimak Senyap Seputar Kakbah
anak-anakku
bertakbirlah dalam lipatganda syahdu
jangan batasi gerak bibirmu
menderas ayat tak berbilang
menerima kenyataan untuk mencukupkan
shalat di rumah saja
seperti pada idul fitri lalu
lama nian corona kerasan
menjajah kemerdekaan
memorakporandakan tatanan
pada lebaran haji ini tak kuserahkan
sunah hewan kurban
kuganti dengan melipatkan zikir
menderas doa tolak bala
kegembiraan ibadah bersua keprihatinan
tiap hari kita simak berita kematian
detik demi detik hidup berjalan
berteman keniscayaan
anak-anakku
lihatlah senyap seputar kakbah
lengang tawaf dalam formal aturan
ruang longgar mengemas keanehan
protokol pun menjadi rukun peribadatan
tak ada jamaah mengepung multazam
tanpa kerumunan di maqam ibrahim
lengang pula hijir ismail
hajar aswad bebas ciuman
bersyukurlah kalian, anak-anakku
bisa sampai ke hari ini
menjadi penyaksi keprihatinan
idul adha dengan gairah sama
dalam atmosfer yang tak biasa
makin kita rindui sesilam keindahan
silaturahim yang tak berbatas tirai
dengan masker berkuasa
dan jabat tangan yang harus ditunda
makin kita rindui sesilam kehangatan
entah kapan kembali
dan masih sempatkah kita menemuinya…
(2020)
Amir Machmud NS
Yang Kuingin Memeluk Udara Masjid
yang kuingini memeluk udara masjid
menggenapkan takbir-tahmid-tasbih
untuk lebaran haji yang sempurna
merayakannya di rongga dada
memuliakannya di dhuha yang bercahaya
yang kubayangkan menderas takbir
dalam gemeremang syahdu penuh cinta
dalam kumpulan hangat silaturahim
dalam pancar wajah-wajah jernih bahagia
bertukar doa keselamatan semesta
allahu akbar walillahilhamdu
yang kulakukan tetap menderas takbir
walau di kanvas langit yang berbeda
tak pernah berubah dalam sikap doa
zikir tetap tersampaikan
dengan takzim yang sama
bahkan kulipatkan
sebagai ikhtiar tangis memohon
agar kita selamat dari virus corona
yang kubasahi tetaplah sajadah cinta
dalam luap simbah tangis doa
mengikut yakin jejak para nabi
yang tak sesederhana kisah sejarah
memateri ikhlas
simpuhku dalam istikamah ikhtiar
: menghadirkan ibrahim dan ismail
sebagai buku kehidupan.
(2020)