blank
Anggita Hayuwardini di lokasi KKN UNS sekaligus Posko Covid-19 Dukuh Kedompoon, Desa Adikarso, Kebumen.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN)di saat pandemi Covid-19 memang tidak mudah. Seperti Anggita Hayuwardini, mahasiswi Prodi Pendidikan Kimia UNS itu ikut mendata dan memantau pergerakan para pemudik di lokasi KKN Desa Adikarso, Kecamatan Kebumen, untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Anggita Hayuwardini kepada Suarabaru.id Jumat (3/7) menuturkan, mahasiswi dengan NIM K3317007 itu menjalankan KKN UNS 2020 berlokasi di Dukuh Kedompon, Desa Adikarso, Kebumen, selama 38 hari, sejak 2 Mei-10 Juni 2020. Dirinya ikut melaksanakan pendataan pemudik bekerja sama dengan Kader Penanganan Covid-19, dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19.

Menurut Anggita, di Dukuh Kedompon Desa Adikarso perlu adanya optimalisasi pendataan pemudik menggunakan HP untuk kemudian direkap menggunakan Google Spreadsheet agar data terdokumentasi dengan baik rincian jumlah orang yang kembali dari luar kota.

“Selanjutnya perlu dilakukan pemantauan pemudik dan status kesehatannya dalam masa isolasi mandiri selama 14 hari,”ujar Anggita Hayuwardini yang selama menjalankan KKN UNS di bawah bimbingan dosen Yayan Suherlan, SSn MSn.

blank
Anggita Hayuwardini memasang pamplet pencegahan Covid-19 di lokasi KKN Dukuh Kedompon, Desa Adikarso, Kebumen.(Foto:SB/Ist)

Anggita menerangkan, program-program yang telah dilaksanakan selama 38 hari antara lain pembuatan portal yang dibantu oleh warga. Portal berfungsi sebagai pengontrol keluar masuknya orang di Desa Adikarso. Pembuatan pamplet yang berisi informasi bagi pemudik juga telah ditempel dan disebar di tempat-tempat umum yang sering disinggahi warga. Pamplet juga disebarkan ke Grup Whatsapp warga desa guna menginformasikan apa yang harus dilakukan jika ada pemudik atau pendatang.

Selain itu juga ada banner berisi alur pemantauan pemudik telah dipasang di tempat umum seperti tembok, jalan masuk desa, dan tempat strategis yang sering dilewati agar dapat dibaca oleh warga desa. Pembuatan video imbauan untuk jangan mudik juga sudah dilakukan dengan harapan dapat membuat warga desa yang diperantauan dapat mengurungkan niatnya agar tidak mudik.

“Namun masih banyak warga yang memilih kembali ke kampung halaman. Dari laporan yang diterima melalui sarana HP dan yang melaporkan atau menyerahkan KTP melalui posko mudik Desa Adikarso, didapatkan data jumlah total pemudik di Dukuh  Kedompon Desa Adikarso sebanyak 58 orang. Mayoritas pemudik (71%) merupakan pekerja informal yang sebagian besar dari daerah Jakarta dan sekitarnya,”ucap Anggita.

blank
Warga Dusun Kedompon, Desa Adikarso, Kebumen bersama Anggita Hayuwardini, mahasiswi KKN UNS di era pandemi Covid-19.(Foto:SB/Ist)

Dari pemantauan pemudik selama mengikuti KKN di  Dukuh Kedompon Desa Adikarso, Anggita mendapatkan informasi bahwa seluruh pemudik dalam kondisi sehat. Namun berdasarkan konsolidasi dengan RW masih ada beberapa pemudik yang tidak mematuhi anjuran isolasi mandiri. Mereka telah diberi peringatan dan penjelasan agar tetap mematuhi isolasi mandiri.

“Saya merasa terbantu dengan adanya program dari KKN UNS Era Covid-19 ini. Semua data pemudik dan status kesehatannya dapat terdata dengan baik menggunakan Google Spreadsheet yang telah dibuat,”ujar Mardianto selaku Ketua RW 01 Dukuh Kedompon, Desa Adikarso.

Komper Wardopo