blank

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Suasana kebhinekaan terlihat di Kelenteng Hok An Bio Purwodadi menjelang Imlek. Pasalnya, klenteng ini menyelenggarakan tradisi yang 50 tahun silam sudah tidak dilakukan lagi. Kegiatan ini berupa malam “melek-melek” dengan mengundang elemen masyarakat yang berlainan keyakinan, Jumat (24/1/2020).

Acara yang digagas dengan mendadak. Meski demikian, para tamu undangan dapat hadir di sela-sela kesibukan mereka. Salah satunya, mahasiswa dari PMII Grobogan, serta para tokoh agama dan tokoh masyarakat Kabupaten Grobogan.

BACA JUGA Tradisi Tutup dan Buka Pintu Kelenteng, Tandai Malam Tahun Baru Imlek

Handoko, fotografer senior Grobogan, menjadi orang yang berperan serta dalam kegiatan ini. Dikatakan Handoko, pada jaman dulu, saat malam Imlek, kaum Tionghoa Purwodadi berkumpul bersama dengan masyarakat yang lain. Tak ada percakapan penting dalam pertemuan itu. Hanya makan dan minum dengan menu tradisional sambil membicarakan tentang kehidupan sehari-hari.

“Jadi acara ini diperuntukkan untuk berkumpul bersama. Saling bercakap-cakap satu sama lain tanpa tema apa pun. Kalau bahasa anak mudanya itu nongkrong bareng,” ucap Handoko.

blank
Caption : Suasana kebhinekaan terlihat pada kegiatan silaturahmi tanpa agenda apapun. Foto : Hana Eswe.

Tradisi ini kembali dilakukan secara sederhana. Berbagai snack kampung seperti kue mangkok, kacang, wajik dan beberapa makanan lainnya disajikan di sini. Meski sederhana, namun kehangatan muncul ketika satu sama lain saling berkenalan dan menyapa.

BACA JUGA Ganjar Ucapkan ‘Sin Chun Kiong Hi!’ di Pecinan Semarang

Ketua Yayasan TITD Hok An Bio, Budi Wiguna, menjelaskan kegiatan ini dilakukan secara mendadak tanpa adanya struktur kepanitiaan. Menurut dia, begitu ada gagasan terkait hal itu, para pengurus sangat antusias.

“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran mereka di sini. Tidak ada diskusi yang terlalu penting di sini. Hanya sebatas saling silaturahmi di malam Imlek ini,” ujar dia.

Budi menyatakan, rangkaian kegiatan dimulai dengan sembahyang bersama kepada Dewa Bumi. Dilanjutkan, dengan acara jagong bersama hingga menjelang tengah malam.

“Esok hari, pada pukul 07.00 WIB, akan ada prosesi kirab Barongsai yang berjalan dari Simpang Lima menuju ke Kelenteng melewati Jalan R. Suprapto,” pungkasnya.

Hana Eswe-Wahyu