blank
ASAL KENYA : Ketua Umum KONI Kabupaten Blora, Hery Sutiyono (tengah), bersama sejumlah pelari internasional asal Kenya bersantai ria di Taman Seribu Lampu Cepu, Blora. Foto : SB/Wahono

BLORA (SUARABARU.ID) – Pendaftar peserta lomba lari Blora Run 10 kilometer dan 5 kilometer (Blora 10K), Sabtu (21/12/2019) malam ini, masih terus berdatangan di tempat pendaftaran sektetariat KONI kota sate.

Hanya sayangnya, ada sedikitnya 12 orang peserta dari Malaysia, Hongkong, Singapura, dan Kenya gagal turun di Blora 10K, karena terkendala penerbangan  full booked (pemesanan penuh).

“Kami  pastikan, 12 pelari manca batal turun di Blora 10K yang digelar Mingu pagi besok, karena penerbangan penuh,” jelas Ketua KONI Blora, Hery Sutiyono.

Ditambahkan Hery sebagai Ketua Panitia Pelaksana (panpel) Blora 10K dan pelatih PASI (cabor atletik), 12 orang pelari mencanegara antusias dan berminat sekali ikut turun meramaikan Blora Run 2019, tapi terkendala transportasi.

Pelari manca yang gagal turun di Blora Run Open itu, antara lain John Kipkorir, Edwin Kipto, Thomas Kipkorir, Edwin Kipto asal Kenya.

“Kami memakluminya, saat ini menjelang Natal 2019 dan tahun baru 2020, penerbangan pasti penuh,” tambah Hery.

Terpisah Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora, H. Slamet Pamuji, mengaku gembira banyak peserta luar Blora yang antusias turun di Blora 10K.

Juara Sea Games

blank
SOTO : Pelari kenya menikmat makanan soto khas Blora dan sate ayam Blora. Foto : SB/Wahono

Tidak hanya dari luar Jateng, sejumlah pelari manca negara sudah tiba dan siap bersaing dengan ratusan pelari dari berbagai daerah di Blora Run Open yang digelar pada Minggu pagi, 22 Desember 2019.

“Saat ini pelari manca sudah  berada di Blora, termasuk Bupati Pati bersama 52 orang rombongannya,” kata Slamet Pamuji.

Lomba lari Blora Run jarak 10 kilometer dan 5 kilometer (Blora 10K), menarik perhatian sejumlah pelari manca negara, dan atlet level nasional.

Pelari internasional yang siap turun, antara lain Charles Munyua Njoki, Urubanus Mutunga (Kenya), dan pelari putri asal Kenya Irine Jeptoo Naum Jeokosgei dan Lilian Jepkosgei.

Para pelari mancanegara itu pernah menjuarai sejumlah lomba lari maraton dan 10-K di beberapa kota di Indonesia dan di luar negeri.

Para pelari manca tersebut, berambisi keluar sebagai juara satu, dua dan tiga untuk kategori (keas) elit internasional, dengan line start dan finish di jalan Pemuda, depan kantor Bupati Blora.

Lomba lari Blora 10-K tahun ini, panitia membagi dalam empat kategori, elit internasional, umum nasional menempuh jarak 10 kilometer, kategori pelajar pelajar nasional, dan kategori pelajar Blora jarak 5 kilometer.

Pelari nasional peraih medali emas Sea Games 2017 dan perunggu Sea Games 2019 Filipina nomor Stp.Chase (halang rintang) 3.000 meter, Atjong Tio Purwanto (Malan-Jatim), juga siap turun di Blora Run 2019.

Nur Shodiq, juara kategori umum nasional Blora 10K 2018, juga kembali ikut turun untuk bersaing dengan pelari nasional lainnya.

Perlu diketahui, Blora Run pertama digelar pada 2017 saat itu berlebel Blora Medang Kamolan (BMK), kedua Blora Run 2018 dan ketiga Blora Run 2019 yang digeber Minggu pagi start-finish di jalan Pemuda, dengan total hadiah Rp. 100 juta lebih.

Wahono-wahyu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini