blank
Bupati Tamzil saat berbaur dengan warga setempat.(Foto: SuaraBaru.id)

KUDUS – Sejak diresmikan beberapa waktu lalu, call center darurat U-Garuda 112 telah menunjukkan manfaatnya bagi masyarakat kabupaten Kudus. Beberapa kejadian gawat darurat seperti kecelakaan, ular masuk rumah, hingga tabung gas bocor telah berhasil ditangani petugas. Pelayanan dan posko yang menjangkau seluruh wilayah di Kudus mampu menangani kejadian gawat darurat secara efektif.

Guna menyebarluaskan fungsi dan manfaat U-Garuda 112, Bupati Kudus H.M. Tamzil mengajak masyarakat untuk mencoba layanan tersebut pada kesempatan tarawih dan silaturahmi bersama (tarhima) di Masjid Al- Istianah desa Getassrabi, Gebog, Rabu (8/5) malam.

“Silakan bapak dan ibu untuk mencoba telepon nomor 112. Gratis biaya pulsa. Jika ada yang mencoba saya kasih uang pulsa sebesar 100 ribu,” ucapnya kepada jemaah yang hadir. Walhasil, seorang jemaah menunjukkan kepada bupati bahwa call center 112 dapat dihubungi. Jemaah tersebut pun menerima uang tunai sebesar 100 ribu dari bupati.

Selain mensosialisasikan U-Garuda 112, bupati juga mengenalkan pengaduan layanan publik Lapor Tamzil. Bupati menjelaskan, layanan tersebut sebagai upaya pemerintah daerah untuk memperbaiki kabupaten Kudus dengan bersumber kepada keluhan masyarakat. Masyarakat yang ingin melaporkan pun cukup mudah dengan hanya lewat aplikasi Whatsapp, facebook, instagram, dan twitter.

blank
Bupati Kudus saat foto bersama para peserta Tahirma.(Foto: SB)

“Kami juga punya Lapor Tamzil. Misalkan bapak ibu menemui jalan rusak bisa dilaporkan lewat media sosial dengan memberikan foto keterangan,” imbuhnya.

Selain mempromosikan inovasinya, bupati menyerahkan bantuan hibah sarpras peribadatan dan bantuan pendidikan keagamaan kepada 4 masjid dan 11 madrasah/TPQ/Ponpes yang berada di wilayah kecamatan Gebog dengan total bantuan sebesar satu milyar rupiah.

Hibah sarpras diberikan kepada pengurus Masjid Al Istianah, Getassrabi sebesar 100 juta rupiah, MA Nurussalam, Besito sebesar 150 juta rupiah, Ponpes Rohmatillah, Besito sebesar 55 juta rupiah, dan TPQ Faidlul Barokah sebesar 45 juta rupiah.

blank
HM Tamzil ketika menyerahkan bantuan.(Foto: SB)

Bantuan juga diserahkan kepada pengurus Masjid Jami’ Darunnajah, Gondosari sebesar 100 juta rupiah, pengurus Masjid Besar Darussalam, Gondosari sebesar 70 juta rupiah, yayasan Manafiul Ulum Kudus untuk MA NU Al Hidayah Kudus, Getassrabi sebesar 30 juta rupiah, yayasan Darul Istiqomah Assalafiyyah, Gondosari sebesar 15 juta rupiah.

Pengurus Ponpes Rohmatillah, Besito sebesar 55 juta rupiah, pengurus TPQ Faidlul Barokah, Getassrabi 45 juta rupiah, pengurus TPQ Tarbiyatul Ahtfal, Gondosari 50 juta rupiah, dan pengurus Masjid Darul Muttaqin, Getassrabi sebesar 100 juta rupiah.

Bupati juga menyerahkan santunan kepada 284 yatim piatu se-kecamatan Gebog. Masing-masing anak yatim piatu menerima santunan sebesar 250 ribu rupiah. Bupati menyerahkan secara simbolis santunan kepada lima anak yatim piatu atas nama Ahla Syaidatul Umah, Sahara Ulya Hikmah, Rima Sania Az Zahro, Salsabila Nursito, dan Achsan Ma’ruf. Bantuan tersebut merupakan wujud perhatian pemerintah kabupaten Kudus kepada masyarakat.

Tak hanya itu, hibah kepada para imam dan khotib juga diperkirakan akan diserahkan sebelum hari raya idulfitri. “Ini semua adalah bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat. Selain hibah sarpras maupun anak yatim, kami akan memberikan hibah kepada imam dan khotib. Kami usahakan sebelum idulfitri cair,” paparnya disambut tepuk tangan jamaah.

blank
HM Tamzil ketika menyampaikan ceramahnya.(Foto: SB)

Memasuki hari keempat puasa, H.M. Tamzil memberikan semangat kepada masyarakat desa Getassrabi agar ikhlas menjalankan ibadah puasa.

“Saya harap semua jamaah menjalankan ibadah puasanya dengan penuh keikhlasan. Kalau ikhlas, puasa sebulan tidak terasa. Bahkan, setahun berpuasa pun tidak masalah nggih Bapak, Ibu. Karena Allah SWT memberiman banyak keistimewaan ketika berpuasa,” ujarnya

Pihaknya juga senang hadir dalam Masjid Al- Istianah desa Getassrabi karena banyaknya jamaah anak-anak yang hadir dalam tarhima. “Saya senang tarhima ke desa Getassrabi. Banyak anak-anak yang datang, dan mereka semua ceria,” pungkasnya.(SuaraBaru.id)