KUDUS (SUARABARU.ID) – Ratusan kader senior PDI Perjuangan Kabupaten Kudus menggelar halal bi halal di RM Rawa Moncer, Mejobo, Minggu (21/4). Kegiatan tersebut sekaligus menjadi ajang konsolidasi dan pernyataan sikap politik dalam menghadapi Pilkada Kudus 2024.
Sejumlah nama kader yang pernah menjadi pengurus di kurun 1999-2010, nampak hadir dalam acara tersebut. Diantaranya Noor Hartoyo, Santiko, Yon Sugiyono, serra sejumlah kader senior lainnya. Sementara, hanya Ngatman, kader struktural yang saat ini masih aktif, yang terlihat ikut hadir dalam acara tersebut.
Meski berlangsung sederhana, namun semangat membara masih nampak di wajah-wajah para kader tersebut. Ini terlihat saat dua tokoh senior, yakni Noor Hartoyo dan Santiko melakukan orasi, para kader tersebut cukup antusias menyambutnya.
Dalam orasinya, Santiko menyampaikan kegembiraannya bisa berkumpul dengan kawan-kawannya yang pernah berjuang membesarkan PDI Perjuangan di era reformasi hingga beberapa tahun berikutnya.
Santiko yang pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Kudus tersebut menyebut militansi para kader senior masih tetap terjaga untuk berjuang di bawah panji PDI Perjuangan.
Meski sudah banyak yang sudah tua, namun mereka akan siap bergerak jika ada komando dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
“Neng bathuke (di dahi) kami-kami ini sudah ada cap PDI Perjuangan. Jadi, bagaimanapun juga, kami akan tetap setia untuk berjuang bersama PDI Perjuangan,”tandasnya.
Terkait dengan persoalan Pilkada Kudus 2024 Santiko mengatakan para kader kawakan bersikap akan tunduk dan taat apapun perintah partai. Siapapun calon yang mendapat rekomendasi dari DPP, mereka akan siap mendukung dan memenangkannya.
“Terlepas siapapun calonnya, siapapun yang direkomendasikan oleh DPP, kami siap mendukung,”paparnya.
Disinggung mengenai nama Ketua DPC PDI Perjuangan Kudus saat ini, yakni H Masan yang juga disebut menjadi kandidat kuat calon bupati, Santiko menegaskan para kader siap untuk mengamankan jika memang nanti mendapat rekomendasi.
“Kalau nanti yang direkomendasikan pak Masan, kami siap memenangkannya,”tandasnya.
Sementara, Noor Hartoyo menegaskan, para kader kawakan yang berkumpul kali ini merupakan kader militan PDI Perjuangan di eranya.
Rerata mereka tergusur dari struktural PDI Perjuangan setelah pragmatisme politik semakin berkembang yang mana proses politik banyak ditentukan oleh uang.
“Tetapi semangat mereka masih tetap tinggi. Buktinya, mereka kami undang untuk acara kumpul-kumpul seperti ini tanpa ada uang transport, semuanya hadir,”tandas politisi yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kudus tersebut.
Hartoyo menambahkan, para kader kawakan ini diyakini juga akan menjadi mesin politik yang kuat nantinya. Militansi yang terbangun pada sejak era 1999, akan menjadi modal untuk menggerakkan mesin politik yang ada.
Ali Bustomi