blank
Dialog kebangsaan digelar di Ruang Kahyangan Kompleks Gedung Perkantoran Sekretariat Daerah (Setda) Pemkab Wonogiri. Menampilkan pembicara Dandim 0728 Wonogiri Letkol (Inf) Imron Masyhadi.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Komandan Kodim (Dandim ) 0728 Wonogiri, Letkol (Inf) Imron Masyhadi, menegaskan, perbedaan jangan dijadikan pemicu perpecahan. ”Tapi, jadikanlah perbedaan sebagai keberagaman dalam membangun bangsa Indonesia,” tegasnya.

Penegasan petinggi TNI di Wonogiri ini, disampaikan ketika memberikan materi dalam dialog kebangsaan yang digelar di Ruang Khayangan Kompleks Perkantoran Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Wonogiri. Kegiatan ini, dikemas dengan tema ”Memperkokoh wawasan kebangsaan dalam rangka menjaga NKRI, untuk mewujudkan sesarengan mbangun Wonogiri.”

Ikut hadir dalam kegiatan ini, Ketua Cabang IPNU Wonogiri, Agus Trianto dan Ketua Cabang IPPNU Wonogiri, Ayu Sri Handini, beserta pengurus dan anggota IPNU dan IPPNU Kabupaten Wonogiri. Ketua Cabang IPNU Wonogiri, Agus Trianto, menyatakan, dialog kebangsaan perlu diselenggarakan karena IPPNU dan IPPNU tidak dapat lepas dari kesatuan bangsa Indonesia.

blank
Dandim 0728 Wonogiri Letkol (Inf) Imron Masyhadi (berdiri pegang mikropon), mengajak generasi muda untuk berperan aktif dalam menjaga keutuhan bangsa.

Makna Kebangsaan
Bersamaan dengan kegiatan dialog kebangsaaan ini, juga dilaksanakan pelatihan administrasi meliputi standarisasi organisasi, pembenahan organisasi, dan pengembangan organisasi. Harapannya, dengan pelatihan ini, dapat menjadikan organisasi IPPNU dan IPPNU lebih maju untuk menyikapi perkembangan zaman yang makin modern.

Dandim 0728 Wonogiri, Letkol (Inf) Imron Masyhadi, mengajak agar para peserta dialog kebangsaan harus tahu dulu tentang makna kebangsaan, sebelum mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mengenal bangsa, tandas Dandim, itu harus dimulai dari diri kita sendiri, dan perlu kita ketahui bersama bahwa sebagai pemuda harus berbuat dan berperan serta untuk membangun bangsa Indonesia.

Terkait dengan betapa pentingnya menjaga keutuhan bangsa, Dandim menekankan perlunya menempatkan perbedaan sebagai bentuk keberagaman dalam membangun bangsa Indonesia. Pada bagian lain, juga ditekankan agar generasi muda dalam menerima informasi melalui media, jangan kemudian langsung di-share, tapi perlu dikaji kebenaranya terlebih dahulu.

Pengajian Akbar
Dijelaskan, cinta Tanah Air adalah suatu kasih sayang dan usaha rasa cinta terhadap tempat kelahirannya. Melalui perasaan yang timbul dari dalam hati sanubari, sebagai warga negara untuk siap mengabdi, memelihara, membela dan melindungi Tanah Air-nya dari segala ancaman dan gangguan.

blank
Pengajian akbar bersama Habib Syech Bin Nuh Al Haddad, digelar di aula SMK Negeri 1 Jatiroto, Wonogiri. Acara ini digelar bersamaan dengan Dzikir Munajah Ratib Al Haddad.


Kata Dandim, jiwa dan pemikiran yang harus ditanamkan sejak dini sebagai generasi penerus bangsa, adalah jiwa nasionalisme, berpikir terbuka dan toleran. Dalam berjejaring sosial, hendaknya melakukan komunikasi yang positif, cinta damai, serta menjalankan aktivitas keagamaan dengan toleransi.

Sementara itu, bertempat di aula Gedung SMK Negeri 1 Jatiroto, Kabupaten Wonogiri, digelar pengajian akbar bersama Habib Syech Bin Nuh Al Haddad. Acara ini dilaksanakan bersamaan dengan Dzikir Munajah oleh Jamaah Ratib Al Haddad, dan tausyiah oleh Ustadz Anan. Ikut hadir jajaran Forkompincam Kecamatan Jatiroto beserta para tokoh agama, Kepala Sekolah, para guru dan karyawan, pengurus Osis, serta pengurus Komite SMK Negeri 1 Jatiroto.

Bambang Pur