blank
BAHAGIA : Sri Naning Wahyu Kurniawati, berbahagia dipeluk Suparmi (ibunya) yang sudah 13 tahu putus komunikasi. Foto : SB/Istimewa.

BLORA (SUARABARU.ID) – Sempat hilang komunikasi selama 13 tahun. Bahkan sempat pasrah keberadaan putri keduanya, Sri Naning Wahyu Kurniawati (29), kini Suparmi (45), kembali bisa memeluk putri yang dirindukannya.

Tampak sekali kebahagiaan menyelimuti keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) bernama Sri Naning Wahyu Kurniawati,  warga RT-05/RW02 Desa Plosorejo, Kecamatan Banjarejo, Blora, Jawa Tengah.

Bagaimana tidak, sudah 13 tahun tidak ada kabar, kini Sri Naning telah pulang ke rumah orang tuanya dengan kondisi bugar.

“Sri Naning, sebelumnya bekerja di Arab Saudi sebagai pembantu rumah tangga (PRT),” jelas Kepala Desa Plosorejo, Muslih, Senin (17/1/2020).

Mantan TKW itu, pulang setelah dijemput keluarga bersama Kepala Desa, dan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Blora, di Bandara Soekarno Hatta, Kamis (9/1/2020).

Suparmi, Ibu Sri Naning, mengungkapkan kebahagiannya, dan bersyukur putri keduanya itu pulang ke rumah dalam keadaan sehat, ungkapnya sambil menangis bahagia.

Dibeber Suparmi, sudah selama 13 tahun putus komunikasi dengan sang anak, bahkan tidak ada informasi sama sekali.

Selama ini pula, Suparmi sudah tiga kali bolak balik ke Jakarta, menjual ternak untuk mencari keberadaan anaknya ke salah satu PT yang bergerak di bidang jasa tenaga kerja.

Diungkapkan, anaknya bekerja sebagai TKW di Arab Saudi, seingatnya sudah sejak tahun 2006 bekerja di negara Timur Tengah itu.

“Tahun pertama, anak saya masih rutin mengirim uang ke keluarga,” aku Suparmi kepada para wartawan.

Tahun kedua dan seterusnya,  pihak keluarga, kerabat, dan saudarnya putus komunikasi, dan sempat pasrah, tambahnya.

Dijelaskan Suparmi, setelah lulus Madrasah Tsanawiyah (Mts), Sri Naning langsung daftar menjadi TKW untuk ditempatkan di Arab Saudi.

Sri Naning mengungkapkan, dia kabur dari rumah tempat bekerja, karena sempat bertengkar dengan majikannya, dan ditemukan anggota Polisi di Masjidil Haram, Kota Suci Mekah.

“Pekerjaan saya belum rampung nonton TV, saya dimarahi, dan terus tengkar, itu memang salah saya,” akunya.

Sri Naning Wahyu Kurniawati sengaja kabur ke Masjidil Haram, dan ditemukan Polisi disana, diakuinya untuk tujuan menghibur diri.

Oleh Polisi, Sri Naning sempat ditanya mau pulang ke rumah majikan atau ke Indonesia, dijawabnya ingin ke Indonesia, akhirnya diantar ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) setempat.

Gaji Rutin

Sri Naning mengungkapkan, selama 13 tahun bekerja tidak pernah diperlakukan buruk oleh majikan, dan keluarganya.

“Selama 13 tahun, saya rutin mendapat gaji, majikan saya baik, kakak dan adik-adiknya juga baik semua,” tambah Naning.

Selama bertahun-tahun, gaji rutin diterima, karena tidak punya tempat buat nabung, uang dititipkan pada majikannya, ungkapnya.

Sri Naning sendiri, mengaku tidak berniat lagi kembali ke Arab Saudi, Namun dia berharap agar gaji selama 13 tahun bekerja bisa diurusnya.

“Saya gak akan balik ke Arab Saudi, mau di rumah saja, takut kejadian seperti yang kemarin,” akunya.

Kepala Desa (Kades) Plosorejo, Muslih, menambahkan mendapatkan kabar kepulangan Sri Naning dari pegawai Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Blora, pada Rabu (15/1/2020).

Dapat informasi, ada TKW asal Blora bernama Sri Naning yang dipulangkan dari Arab Saudi, lantas khabar itu diurusnya.

“Setelah ada kabar, saya bersama ayah dan adiknya Sri Naning ke Jakarta menjemput di Bandara,” kata Kades.

Naning, lanjutnya, seperti orang bingung, tidak membawa apa-apa, pakaiannya ya hanya yang digunakan saat pulang ke tanah air, jelas Muslih kepada wartawan.

Bahkan saat kali pertama bertemu ayahnya, sempat tidak mengenali, setelah saya jelaskan langsung menangis semua, pungkas Kades Plosorejo, Kecamatan Banjarejo, Blora.

Wahono-Wahyu