blank
Hj Rina Tamzil menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran di desa Karangmalang Gebog.

KUDUS – PMI Kabupaten Kudus kembali melakukan kegiatan kemanusiaan untuk membantu korban kebakaran rumah. Ketua PMI Kabupaten Kudus Hj. Rina Budhy Ariani Tamzil menyerahkan bantuan kepada Sulasih, warga Desa Karangmalang RT 4 / RW 6, Gebog, Sabtu (20/7). Penyerahan tersebut merupakan lokasi kedua usai menyerahkan bantuan bersama Bupati Kudus H.M. Tamzil di Desa Jurang, Gebog.

Peristiwa berawal ketika Sulasih usai memasak pada pukul 11 pagi. Dirinya mengira api dari tungku kayu di dapur miliknya sudah benar-benar padam. Namun, pada sekitar pukul 12 siang api menjalar ke tumpukan kayu ketika dirinya tidur siang bersama cucunya. Pukul 13 siang, api melahap sebagian dapur rumah korban. Tetangga yang melihat kejadian tersebut pun mencoba membangunkan penghuni rumah.

Menurut keterangan keponakan korban, Ali Matori, usai penghuni rumah menyelamatkan diri, warga sekitar berbondong-bondong berusaha memadamkan api. Menggunakan peralatan seadanya, warga mencoba memisahkan api agar tidak merembet ke bagian rumah lainnya.

Upaya tersebut membuahkan hasil, sehingga api terperangkap di ruang dapur saja. Datangnya pemadam kebakaran dari Djarum dan pemkab menuntaskan proses pemadaman api secara keseluruhan.

blank
Bersama PMI Kudus, Hj Rina Tamzil berkunjung ke rumah korban kebakaran untuk memberikan bantuan

Kedatangan rombongan PMI Kabupaten Kudus cukup membuat keluarga Sulasih terkejut. Pasalnya tidak ada pemberitahuan dari perangkat desa tentang penyerahan bantuan tersebut. Sulasih dan Ali menyampaikan terima kasih atas perhatian dari PMI Kabupaten Kudus. “Saya mewakili Bu Sulasih dan keluarga menyampaikan terima kasih atas bantuannya, mohon doanya supaya kedepannya lebih berhati-hati,” ujar Ali.

Ali mengungkapkan warga sekitar juga turut membantu proses pemulihan rumah secara sukarela. Saat ini proses pemulihan difokuskan untuk pembangunan atap dapur, karena musim hujan yang akan tiba. Dirinya memperkirakan kerugian materiil mencapai 30 juta rupiah. “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Kalau kerugian kira-kira bisa mencapai 30-an,” katanya.

Sulasih mengatakan, penggunaan tungku kayu hanya dilakukan ketika saat tertentu saja, selebihnya hanya menggunakan kompor gas. Rina Tamzil berpesan kepada keluarga Sulasih untuk lebih berhati-hati, khususnya ketika menggunakan tungku kayu. Api pada tungku harus dipastikan benar-benar padam. “Supaya lebih hati-hati, dipastikan api betul-betul padam kalau perlu disiram menggunakan air,” pesannya.(SuaraBaru.id)