blank
Tingginya antusias warga untuk memanfaatkan bendungan logung disikapi Pemkab Kudus dengan menggelar rapat evaluasi

KUDUS – Tingginya antusias warga untuk memanfaatkan bendungan logung, membuat beberapa warga Desa Kandangmas dan Desa Tanjungrejo membuat perahu wisata

. Sebanyak 22 perahu wisata beroperasi sejak lebaran lalu, padahal belum adanya izin operasi dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) maupun pemerintah daerah.

Pemerintah Daerah Kabupaten Kudus sigap mengevaluasi penataan kawasan wisata logung serta akan memberikan pembinaan bagi warga. Evaluasi lebih lanjut dilakukan melalui Rapat Koordinasi Penataan Kawasan Logung yang dipimpin Bupati Kudus H.M. Tamzil dan Wakil Bupati H.M. Hartopo bersama Sekda, Asisten, Kepala Disbudpar, Kepala BPBD, Direktur PDAM, BBWS Pemali Juana, Camat pada Command Center Kabupaten, Selasa (18/6).

blank
Sebagian pesera rapat yang berasal dari OPD dan stakeholder terkait.

Adanya bendungan logung memberi peran penting bagi sektor pertanian, persediaan air baku, dan pariwisata. Pada sektor pertanian sedang diupayakan dapat bermanfaat secara optimal pada musim tanam 2020 nanti.

Kemudian untuk persediaan air baku dan air bersih sepenuhnya diserahkan kepada PDAM untuk pro aktif berkomunikasi dengan BBWS. Dari semua sekor, pariwisata merupakan sektor terpenting karena mempunyai potensi tertinggi.

“Pariwisata ini paling penting, Kita sepakat ada 4 zona wisata. Sesuai kemampuan anggaran zona 1 dan 4 prioritas untuk dikerjakan dulu. Tahun 2020 pembebasan lahan dengan memakai dana 21 M dari bantuan gubernur,” ujar H.M. Tamzil.

Saat ini telah beroperasi perahu-perahu buatan warga yang belum memenuhi standar. Warga yang mengoperasikan perahu pun belum mempunyai izin.

Mengindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, Pemkab Kudus membuka komunikasi dengan BBWS Pemali Juana terkait langkah yang perlu dilakukan.

“Rapat ini mendesak adanya semangat masyarakat ingin yang ingin melihat logung, mohon informasi dari BBWS apakah boleh adanya perahu-perahu wisata saat ini, kalau belum boleh, kita tertibkan. Dari pemda akan coba mengakomodir atau memberi pelatihan apabila izin sudah ada,” kata H.M. Tamzil.

Adanya aktivitas warga di kawasan bendungan dikhawatirkan akan menganggu proses sertifikasi bendungan logung. Kasat Pembangunan Bendungan BBWS Pemali Juana Carya Andi mengungkapkan, Bendungan Logung saat ini masih membutuhkan dua sertifikasi.

Proses sertifikasi untuk impounding atau pengisian dan pengosongan waduk akan dilakukan akhir Juni.

“Pertama, sertifikasi Impounding yaitu pengisian dan pengosongan, jadi ini kita sudah isi penuh dan akan kita kosongkan sampai titik terendah, dan akan kita amati perilaku bendungan itu sendiri seperti apa, apakah memenuhi atau aman, setelah itu baru kita isi kembali. Pengosongan diperkirakan 2-3 bulan, pengisian juga sama,” ujarnya.

Jalannya proses tersebut diprediksi akan mempengaruhi proses MT (musim tanam) 1 tahun berikutnya. Awal MT 1 pada Bulan Oktober sampai November akan mendapatkan dampaknya.

“Kemungkinan akan berpengaruh pada MT 1 bulan Oktober sampai November,” kata Andi.

blank
Kasat Pembangunan Bendungan BBWS Pemali Juana Carya Andi mengungkapkan, Bendungan Logung saat ini masih membutuhkan dua sertifikasi.

Ia juga mengimbau spot-spot yang harus dihindari oleh warga ketika zona wisata dibuka nantinya.

“Spot yang harus dihindari, dekat bangunan utama, kemudian spillway (lubang air), dan tugu bendungan itu sendiri” imbuhnya.

H.M. Tamzil sepenuhnya mempercayakan kebijakan yang ada kepada BBWS Pemali Juana selaku yang berwenang atas Bendungan Logung.

Dirinya mengimbau kepada warga yang mengoperasikan perahu wisata untuk berhenti, dikarenakan proses pengosongan bendungan akan dilakukan.

“Yang jelas kami mengikuti apa yang telah dilutuskan pihak balai, adanya waktu tentang pengosongan dan pengisian kembali. Dari masukan yang ada, segera dikumpulkan para masyarakat pengusaha diberi pengertian untuk berhenti dulu sambil kita benahi manajemennya, kita serahkan di Disbudpar. Perlu dianggarkan untuk membentuk kelompok wisata, kalau perlu studi banding ke Bendungan Jatibarang Semarang,” pungkasnya.(SuaraBaru.id)

blank