Situasi TPA Tanjungrejo kian overload. Foto:Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Penanganan sampah di Kabupaten Kudus dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Gunungan sampah di TPA Tanjungrejo semakin meninggi lantaran tak tertangani.

Pantauan di lapangan, tumpukan sampah dari mobil pengangkut langsung dibuang di zona 1 yang semula merupakan zona penyangga dan diperuntukkan untuk ruang terbuka hijau.

Akibatnya, sampah pun meluber hingga ke jalur akses masuk Tanjungrejo dekat pos retribusi.

Sejumlah sopir truk pengangkut sampah mengatakan kendaraan tidak bisa masuk ke zona yang lebih dalam karena aksesnya sudah penuh dengan tumpukan sampah. Jika dipaksakan, kendaraan akan terguling.

Akibat penumpukkan di TPA, pengambilan sampah dari pemukiman juga tersendat. Sejumlah warga mengaku sampah di rimahnya hampir seminggu tidak diambil petugas.

“Sudah seminggu setelah lebaran ini sampah tidak diambil,”kata Dian, seorang warga Dersalam, Kecamatan Bae.

Ketua Komisi C DPRD Kudus Rochim Sutopo mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Menurutnya, Pj Bupati Kudus harus turun ke lapangan dengan Dinas PKPLH untuk segera mengatasi sampah tersebut.

“Pj Bupati harus turun ke lapangan dengan Dinas PKPLH, jangan hanya acara seremonial saja menikmati fasilitas bupati,”kata Rochim.

Kritikan Rochim tersebut langsung direspon oleh Pj Bupati Kudus M Hasan Chabibie. Senin (22/4), Pj Bupati mendatangi TPA Tanjurejo bersama Sekda, Kadinas PKPLH dan PUPR.

Dalam pernyataannya kepada awak media, Pj Bupati mengaku persoalan sampah yang terjadi diakibatkan beberapa faktor terutama meningkatnya volume produksi sampah selama lebaran.

“Salah satu sebabnya adalah produksi sampah yang meningkat hingga 20 ton per hari,”tukasnya.

Selain itu, kata Pj Bupati, ada kerusakan alat berat yang ada di TPA. Akibatnya, gunungan sampah tidak bisa ditata dengan baik hingga meluber.

Atas kondisi tersebut, Pj menginstruksikan Dinas PUPR untuk mendatangkan alat berat guna membantu mengatasi penanganan sampah di TPA.

Ke depan, akan dianggarkan pembelian alat berat untuk mendukung alat berat yang beroperasi saat ini.

“Alat berat yang ada saat ini usianya sudah. Ke depan, kami akan berkomunikasi dengan DPRD guna menganggarkan Rp 6 miliar untuk pembelian alat berat baru,”tandasnya.

Selain itu, kata Pj Bupati, rencananya akan ada juga bantuan alat Inecerator untuk membakar sampah bantuan dari PT Djarum. Inecerator tersebut diharapkan bisa mereduksi produksi sampah sampai 20 ton per hari.

Sementara untuk solusi jangka panjang, kata Pj Bupati, akan dilakukan perluasan lahan. Alokasi anggaran pembelian lahan sebesar Rp 6 miliar di tahun 2023 yang tak terserap, akan dikomunikasikan ke dewan agar bisa dikucurkan kembali.

Ali Bustomi