Demikian disampaikan oleh Juru Bicara Fraksi Amanat Kebangkitan Bangsa (AKB) DPRD Wonogiri, Suparmo. FAKB merupakan fraksi gabungan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). ”Meski telah dinyatakan zona hijau, jangan kemudian tergesa-gesa menerapkan New Normal,” jelas Suparmo.
Sebab, tambah Suparmo, Wonogiri merupakan daerah yang dikepung zona merah. Di sisi lain, warga masyarakatnya memiliki mobilitas tinggi sebagai kaum boro (perantau) yang sewaktu-waktu datang untuk pulang kampung, dan setiap saat kembali ke tempat perantauannya. Mencermati hal tersebut, Wonogiri menjadi daerah berpotensi rawan penularan wabah virus corona.
Gelombang Dua
Penegasan sama, juga diberikan oleh Juru Bicara Fraksi Partai Golkar DPRD Wonogiri, Reni Troliana. Meskipun Kabupaten Wonogiri telah dinyatakan sebagai daerah zona hijau, jangan terburu-buru membuka pelayanan bersekolah bagi para siswa. ”Karena perlu diwaspadai kemunculan Covid-19 gelombang dua,” tegasnya.
Kapolres Wonogiri, AKBP Christian Tobing, belum memberikan izin keramaian dan hajatan. Meski, maklumat Kapolri tentang pelarangan massa berkerumun telah dicabut pekan lalu. Alasannya, karena Polres berposisi dalam tim gugus tugas penanganan Covid-19, maka semua langkah perlu disinkronkan bersama Pemkab Wonogiri.
Kepada awak media, Bupati Joko Sutopo selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Wonogiri, menyatakan, meski sudah berstatus zona hijau, namun belum akan membuka kelonggaran atau mengizinkan keramaian dan jenis kegiatan yang menimbulkan kerumunan massa.
Jumlahnya Bertambah
Sebab, pandemi Corona masih berlangsung dan belum tahu kapan berakhirnya, maka belum dapat dipastikan kapan akan dimulai diberlakukan penerapan kebijakan New Normal. Terlebih lagi, meski telah dinyatakan zona hijau, tapi pasien positif corona dan yang meninggal di Wonogiri jumlahnya bertambah.
Kematian positif corona menyusul dialami oleh seorang pria berinisial S (58) warga Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri. Korban adalah awak kapal yang sandar di Surabaya dan telah sementara waktu mudik ke kampung halamannya. Naas baginya, saat mengurus surat keterangan sehat ke Puskesmas untuk kepentingan kembali bekerja, mengalami kecelakaan lalu lintas yang kemudian dirawat ke rumah sakit sampai meninggal, dan diketahui terinfeksi Covid-19 sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG).
Rapid Test
Sementara itu, Kamis (2/7), Camat Joko Susilo bersama Danramil-19 Kapten (Inf) Hengky Nurcahyadi, Aiptu Hari dan Kepala Puskesmas Dokter Warseno, mendampingi Bakti Sosial (Baksos) Persit Kartika Candra Kirana (KCK) Cabang XLIX Kodim 0728 Wonogiri. Baksos istri tentara ini, memberikan pelayanan gratis rapid test bagi para bakul dan pengunjung pasar serta tukang parkir.
Di Desa Gumiwanglor, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, Kamis (2/7), dilakukan penyemprotan disinfektan dalam rangka pencegahan wabah virus corona. Babinsa Koptu Dwiyanto, menyatakan, penyemprotan dipimpin oleh jajaran Forkompimcam Wuryantoro bersama pamong desa setempat.
Kegiatan ini, melibatkan personel medis dari Puskesmas Wuryantoro, relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Wonogiri dan Ranting Wuryantoro, serta jajaran pamong desa yang dipimpin Kepala Desa (Kades) Suparman.
Bambang Pur