SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mulai menerapkan pemberlakuan penutupan jalan protokol Kota Semarang. Hal ini dimaksudkan untuk menertibkan masyarakat dalam upaya mencegah penyebaran virus Corona di Ibu Kota Jawa Tengah.
Dari pantauan SuaraBaru.id di lapangan, Minggu (29/3/2020), mulai pukul 18.00 WIB jajaran Dishub Kota Semarang bersama anggota lantas Polrestabes Semarang menutup sejumlah ruas jalan protokol. Di antaranya sepanjang Jalan Pandanaran, Jalan Pemuda, Jalan Pahlawan, Jalan Gajah Mada, dan Jalan Achmad Yani.
Wali Kota Semarang mengatakan, pada tahap pertama penutupan jalan ini dilakukan mulai pukul 18.00 sore sampai 06.00 pagi. Adapun aturan penutupan jalan tersebut mulai ditegakkan mulai hari Minggu 29 Maret hingga batas waktu yang tidak dapat ditentukan.
“Pemberlakukan aturan ini akan terus dilakukan hingga potensi penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Indonesia dapat teratasi,” katanya.
Bahkan, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu menegaskan akan meningkatkan waktu penutupan jalan menjadi 24 jam, jika tidak kunjung ada perubahan perilaku masyarakat untuk membatasi aktifitas sementara waktu.
“Kami sangat mengharapkan kepada masyarakat untuk bisa jangan kemana-mana bila tidak ada keperluan yang mendesak, namun pantauan kami di lapangan masih cukup banyak masyarakat yang berjalan-jalan keliling Kota Semarang. Maka mulai hari ini kita tegas, jalan protokol kami tutup dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi untuk membatasi aktifitas sedulur – sedulur,” tegas Hendi.
Operasional BRT
Nantinya, tambah Hendi, selama seminggu ke depan Pemkot Semarang akan melakukan evaluasi, jikalau masih belum ada perubahan aktifitas pergerakan masyarakat, maka akan ditingkatkan penutupan jalan protokol selama 24 jam penuh.
Tak hanya itu, Hendi juga mengungkapkan, Pemkot Semarang juga memangkas jam operasional BRT Trans Semarang hingga hanya dari pukul 6.00 sampai 15.00 WIB terhitung mulai Senin (30/3/2020).
“BRT Trans Semarang mulai besok (Senin) jam operasionalnya hanya dari jam 6 pagi sampai jam 3 sore. Ini adalah bagian dari upaya kita mengurangi pergerakan migrasi masyarakat dari satu tempat ke tempat lainnya,” tandasnya.
Heri Priyono/mm