WONOSOBO-Sebuah kreasi baru di bidang minuman herbal (herbal drink) dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Berdikari Kampung Mirombo RT 1 RW 1 Kelurahan Rojoimo Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo.
Minuman rempah tradisional berbahan jahe merah, kencur, temu lawak, kunyit, cabe lempuyang dan daun sirsat, bisa dipadu dengan susu, kopi, aneka buah dan ice cream menjadi float dan latte.
Paduan minuman segar dan berkhasiat ini pun kini banyak disukai oleh kawula muda. Sebab, selain dapat menambah daya tahan tubuh dan vitalitas, minuman baru ini terasa lebih segar dan gaul ketika disajikan di kalangan milenial.
Ketua KWT Berdikari sekaligus produsen jamu herbal Sudaryati S Sos mengatakan minuman rempah dalam bentuk serbuk dan dibungkus plastik sachet, biasanya hanya diseduh menggunakan air panas atau hangat dan langsung diminum.
“Minuman rempah yang saya produksi mengandung banyak khasiat untuk kesehatan tubuh. Karena, siapa pun yang rutin menyeduh minuman tradisional alami ini akan mempunyai daya tahan tubuh yang ampuh,” kata, Bu Dar, sapaan akrabnya, Selasa (2/7).
Herbal drink yang dibikin pensiunan PNS dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Wonosobo ini, berbahan rempah-rempah tradisional berupa temu lawak, daun sirsat lempuyang, jahe merah, kencur, cabe lempuyang dan kunyit.
Minuman rempah yang dibuatnya berbentuk serbuk. Serbuk halus yang berwarna coklat kekuning-kuningan itu, dibungkus dalam plastik sashet transparan ukuran 20 gram.
Bungkusan sashet tersebut lalu dikemas dalam kardus bertuliskan nama jenis minuman. “Satu kardus berisi 10 sashet plastik dengan tulisan jenis minuman sesuai nama bahan baku yang dibikin. Seperti minuman rempah duan sirsat lempuyang, temu lawak, jahe merah, kencur, cabe lempuyang dan kunyit”, katanya.
Float dan Latte
Minuman rempah ini lebih banyak di pasarkan di Jakarta dan kota besar lainnya. Selain itu juga dijual di luar negeri, seperti Thailand, Malaysia, Timur Leste, Suriname dan Belanda.
Untuk pasar lokal dan kota-kota besar di Indonesia, herbal drink buatan perempuan kelahiran Banjarnegara 4 Mei 1957 ini, bisa ditemukan di toko-toko obat, apotek dan supermarket. Banyak juga yang dipasarkan secara perseorangan.
Tak mau hanya berkutat dengan seduhan biasa, Bu Dar bersama Ainina dari Komunitas Go Exsport Jakarta, mencoba membuat kreasi baru paduan minuman herbal dengan susu, kopi, aneka buah dan ice cream menjadi float dan latte.
“Minuman paduan herbal drink dengan susu, kopi, aneka buah dan ice cream ini akan di export ke Hongkong untuk dikomsumsi kaum vegetarian. Selain itu, juga akan disajikan di starback kafe atau hotel dengan menyasar konsumen kawula muda”, kata Ainina.
Ditambahkan Bu Dar, selain bisa menjaga daya tahan tubuh, minuman paduan ini bisa pula menyembuhkan berbagai penyakit. Seperti batuk, migrain, asma, rematik, diabetes, kanker, radang sendi, asam urat dan nyeri lambung (magh).
“Masing-masing jenis minuman punya khasiat sendiri-sendiri. Untuk mengkonsumsi minuman ini cukup mudah. Satu sashet diseduh dengan air hangat (175 cc) dan bisa diminum siang dan sore hari secara rutin”, tutur Bu Dar.
Herbal drink baru terasa manis dan segar ini dibuat dengan komposisi bahan baku utama jahe, kencur, kunyit, lempuyang, jahe merah, temu lawah dan daun sirsat, dipadu dengan gula aren, sereh, kapulogo, cengkih, kayu manis dan gula pasir.
Menyinggung soal cara produksi, dia mengungkapkan, tahap awal adalah proses pencucian bahan baku berupa rempah-rempah tradisional dari petani. Setelah itu, bahan baku diparut dan diperas untuk menghilangkan unsur air.
“Langkah berikutnya adalah pemasakan, penepungan (penggilingan), pembungkusan dengan plastik sashet. Jika dipadu dengan susu, kopi, aneka buah dan ice cream, bahan tersebut tinggal dicampur dengan serbuk jamu herbal”, pungkasnya.
SuaraBaru.id/Muharno Zarka