SIAPA yang tidak mengenal Lawang Sewu. Ya, sebuah bangunan kuno yang dikenal sebagai bangunan perkantoran termodern pada masanya. Gedung berarsitektur unik dengan banyak pintu itu, pembangunannya diawali pada tahun 1904.
Kini, bangunan kuno itu kemudian menjadi tempat wisata sejarah yang mengenangkan kolonial Belanda di Semarang. Lawang Sewu ini memilki berbagai keunikan mulai dari bentuk bangunan, sejarahnya, dan juga misteri yang ada di dalam Lawang Sewu.
Lawang sewu berlokasi di Jalan Pemuda, Sekayu, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Dulu Lawang Sewu merupakan gedung yang awalnya digunakan sebagai Kantor Pusat perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM).
Kemudian beralih fungsi menjadi Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer dan Kantor Wilayah Kementerian Perhubungan Jawa Tengah sebelum akhirnya dikosongkan pada akhir tahun 90-an.
Pintunya Tak Sampai 1.000
Dibangun secara bertahap dimulai pada 27 Februari 1904 dirancang oleh Prof. Jakob F. Klinkhamer dan B.J. Ouendag arsitek dari Amsterdam ini memiliki tiga lantai menyerupai huruf L.
Bangunan ini memiliki banyak sekali jendela dan pintu yang banyak sebagai sistem sirkulasi udara. Karena jumlah pintu dan banyak jendela besar maka masyarakat menamainya Lawang Sewu (Seribu Pintu).
Walaupun dinamai seribu pintu, faktanya Lawang Sewu hanya memiliki 429 pintu. Selain itu juga ada keunikan lainnya berupa ornamen kaca patri pabrikan Johannes Lourens Schouten, yang bercerita tentang kemakmuran dan keindahan Jawa, kekuasaan Belanda atas Semarang dan Batavia, Kota Maritim serta kejayaan kereta api.
Detail ragam hias lainnya berupa ornamen tembikar pada bidang lengkung di atas balkon, kubah kecil di puncak menara air yang dilapisi tembaga, dan puncak menara dengan hiasan perunggu.