blank
Warga menyaksikan pencarian korban tenggelam di Sungai Luk U,o Desa Kedungwinangun, Kecamatan Klirong, Rabu (23/2) sore.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Nasib tragis menimpa seorang anak lelaki, Paryudi (13), warga Dukuh Pagak RT 01 RW 08 Desa Kedungwinangun, Kecamatan Klirong, Kebumen.

Anak tersebut hanyut dan tenggelam di Sungai Luk Ulo, Rabu (23/2) sekitar Pukul 15.00 saat hendak bermain bola di tanah lapang tepi sungai.

Hingga malam ini petugas BPBD Kebumen bersama Tim SAR, sukarelawan bencana, PMI, Polsek Klirong  dan masyarakat masih melakukan pencarian di aliran Sungai Luk Ulo. Pusdalop BPBD Kebumen pun segera berkoordinasi dengan Basarnas Cilacap untuk melakukan pencarian korban.

blank
BPBD Kebumen menerjunkan perahu karet dan tim penyelam mencari korban hanyut di Sungai Luk Ulo.(Foto:SB/Ist)

Menurut keterangan Heri Purwoto dari BPBD Kebumen, peristiwa kecelakaan air di Sungai Luk Ulo masuk Desa Kedungwinangun, Kecamatan Klirong, itu bermula saat anak lelaki tersebut hendak bermain bola. Kebetulan lapangan bola ada di seberang Sungai Luk Ulo.

Saksi mata menuturkan, sewaktu korban menyeberang sungai dengan berenang, anak tersebut terbawa arus dan tenggelam. Tubuh korban pun hilang terbawa arus sungai terbesar di Kebumen tersebut.

Melapor ke Perangkat Desa dan BPBD

Warga yang mengetahui kejadian itu melakukan pencarian dan melaporkan ke perangkat desa serta selanjutnya meneruskan ke Pusdalop BPBD Kabupaten Kebumen.

Kondisi terkini korban masih dalam pencarian Tim SAR, dan warga setempat. BPBD Kebumen  telah melakukan pendataan keterangan saksi, berkoordinasi dengan Basarnas Cilacap. BPBD juga mempersiapkan tim pendukung, sukarelawan dan peralatan.

blank
Pencarian korban hanyut dan tenggelam di Sungai Luk ULo Desa Kedungwinangun, Klirong.(Foto:SB/Ist)

Arus Sungai Luk Ulo belakangan ini airnya lumayan deras. Beberapa hari hujan di wilayah Kebumen utara. Sungai Luk Ulo yang membelah Kebumen berhulu di daerah perbatasan Wonosobo-Banjarnegara.

Pencarian korban oleh Tim SAR dengan menyelam di sekitar lokasi, menyisir sungai memakai perahu karet, menunggu di tepi sungai hingga menggunakan perahu gethek.

Komper Wardopo