(SUARABARU.ID) – Insiden tabrakan yang dialami Max Verstappen, pembalap tim Red Bull Racing, pada Grand Prix (GP) Inggris di Sirkuit Silverstone, 18 Juli silam, benar-benar merugikan tim yang sedang naik daun itu.
Gara-gara disenggol Lewis Hamilton, pembalap tim Mercedes, mobil RB16B milik Verstappen rusak berat. Biaya untuk memperbaikinya ditaksir mencapai Rp 12,8 miliar.
Honda sebagai pemasok mesin tim Red Bull mengaku khawatir dengan peluang Verstappen untuk terus memimpin klasemen, dan pada akhirnya menjadi juara dunia Formula 1 (F1).
Bos Honda F1 Masashi Yamamoto menyatakan pihaknya sangat menyayangkan insiden di tikungan 9 itu.
‘’Menurut saya, Max tidak boleh bertabrakan. Namun, harus diakui itu adalah balapan yang sulit,’’ ujar Yamamoto seperti dilansir dari grandpx.news.
Akibat kecelakaan dalam kecepatan tinggi itu, sasis mobil Verstappen rusak total. Belum diketahui apakah kerusakan berat juga terjadi pada bagian mesin.
‘’Saya hanya berharap semoga power unit-nya aman,’’ ungkap Yamamoto.
Jika mesinnya rusak, itu merupakan pukulan besar lain bagi Max dalam upayanya meraih gelar juara dunia tahun ini.
Yamamoto tak mau memikirkan hal itu. Honda sedang menyusun rencana untuk memakai mesin pertama atau ketiga pada GP Hungaroring, 1 Agustus mendatang.
‘’Hanya ada tiga mesin setahun, jadi sangat penting untuk memperbaikinya. Saya khawatir ketika memikirkan pertarungan kejuaraan,’’ tandas pria asal Jepang ini.
Sementara itu, kubu tim Red Bull juga akan memakai jalur hukum terkait aksi brutal Lewis Hamilton terhadap pembalapnya.
‘’Jika Anda menempatkan seorang pembalap di rumah sakit dan Anda masih memenangkan GP, bahkan dengan penalti, itu tidak terasa seperti penalti,’’ tutur Bos Tim Red Bull Christian Horner.
Red Bull memiliki waktu 14 hari untuk melayangkan surat resmi untuk hak penilaian ulang ke Federasi Otomotif Internasional (FIA).
Jika mereka memutuskan untuk melakukannya, pengawas perlombaan (stewards) harus terlebih dahulu memutuskan apakah bukti yang diajukan itu penting dan baru. Kalau terbukti, maka kasusnya bakal kembali dibuka.
rr