GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Para penyandang disabilitas, khususnya bagi mereka yang mengalami kekurangan fisik, di bagian kaki atau tangan, tidak perlu khawatir saat mengajukan permohonan di bagian SIM, BPKB, SKCK, dan SPKT Polres Grobogan. Pasalnya, petugas akan sigap melayani mereka dengan menyiapkan alat bantu berupa kursi roda.
Kursi roda tersebut memang dipersiapkan Polres Grobogan. Alat bantu berjalan bagi para disabilitas ini menjadi fasilitas yang memudahkan mereka saat berada di Polres Grobogan. Ini menunjukkan bahwa Polres Grobogan ramah terhadap penyandang disabilitas.
“Kami dari Polres Grobogan menyediakan layanan ramah difabel sebagai bentuk penjabaran dari kebijakan Kapolri, yakni mewujudkan polisi yang prediktif, responsibilitas, transparan, dan berkeadilan atau presisi. Semua orang termasuk penyandang disabilitas punya hak yang sama, sehingga semua layanan di Polres Grobogan ini dapat dinikmati banyak orang,” ujar Kapolres Grobogan, AKBP Jury Leonard Siahaan, Jumat (14/5/2021).
Selain kursi roda yang menjadi sarana bagi penyandang disabilitas, ada beberapa fasilitas pelayanan publik lainnya. Fasilitas tersebut antara lain, ruang ramah anak yang berisi area bermain anak dan laktasi, jalur khusus disabilitas, toilet khusus disabilitas, pegangan besi stainless, dan tanda khusus untuk penyandang disabilitas.
“Fasilitas pelayanan publik ini memang difokuskan ramah kelompok rentan, seperti penyandang disabilitas, lansia maupun anak dan ibu. Harapan kami, semoga dengan adanya fasilitas ini, pelayanan di Polres Grobogan bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat dari berbagai kalangan,” tambahnya.
Fasilitas pelayanan publik ramah kelompok rentan ini dirasa sangat membantu para disabilitas. Suryo Atmojo, warga Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh ini sangat berterima kasih kepada para personel Satlantas Grobogan yang melayaninya saat mengajukan permohonan SIM.
“Pas datang langsung diminta parkir di tempat parkir khusus difabel. Kemudian, saya diminta naik kursi roda. Yang dorong juga para polisi ini. Mulai dari pemeriksaan kesehatan sampai kepada tes praktik dan menunggu SIM-nya jadi. Sangat terbantu dan saya berterima kasih,” ujar pria yang akrab dipanggil Parjo ini.
Hana Eswe