Kak Fendisari (kiri) tampil sebagai tokoh untuk berceritera tentang Kartini. Dia juga mengajak anak-anak untuk maju bernyanyi, dalam ikut serta memeriahkan acara peringatan Kartini yang digelar oleh PIIAD Wonogiri.(Dok.Ist)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Paguyuban Ibu dan Istri Anggota DPRD Kabupaten Wonogiri, Sabtu (20/4), menggelar acara memperingati Hari Kartini Tahun 2024. Acara ini dikemas dalam event PIIAD Wonogiri Berceritera dengan tema keteladanan Kartini.

Acara ini digelar di Ruang Graha Pripurna lantai dua Gedung DPRD Kabupaten Wonogiri. Diawali dengan penyampaian laporan oleh Ketua Panitia Ny Dona Urin Hartono. Ikut hadir memberikan sambutan, Ketua PIIAD Kabupaten Wonogiri, Ny S Sriyono.

Ketua PIIAD Kabupaten Wonogiri, Ny S Sriyono, dalam sambutannya menyatakan, setiap Tanggal 21 April Bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini. Tokoh nasional pejuang kesetaraan ini, memberikan spirit Habis Gelap Terbitlah Terang.

Sampai saat ini, masalah keseteraan masih terus diperjuangkan. Sebab masalah kesetaraan perempuan dengan laki-laki masih belum seperti yang diharapkan. Sebagai bukti konkrit, lembaga legislatif memberikan kuota 30 persen untuk perempuan.

Dalam peringatan ini, Panitia mengundang anak-anak dari 5 Taman Kanak-kanak (TK) di Kota Wonogiri bersama para guru pendampingnya. Masing-masing dari TK At Taqwa, TK Dharma Wanita, TK Permata Hati, TK Aisyiah dan TK Kanisius.

Fashion Show

Gelaran acara memperingati Hari Kartini Tahun 2024 ini, berlangsung meriah dengan ditampilkannya beragam hiburan tari-tarian. Seperti Tari Nusantara, Tari Rame-rame dan Tari Reog, dirangkai persembahan Lagu Bangkitlan Bangsaku yang disertai fashion show dan pembacaan puisi.

Menampilkan peragawati remaja Kaina dari Kelas 1 SMP Negeri 1 Wonogiri, yakni finalis Putri Kebaya Provinsi Jateng. Juga menampilkan demo peragaan jurus bela diri Karate oleh atlet cilik Naomi. Dalam acara PIIAD Berceritera, menampilkan Kak Fendisari yang memaparkan tentang histori tentang tokoh emansipasi wanita RA Kartini.

Raden Ayu Adipati (RAA) Kartini Djojoadhiningrat (21 April 1879-17 September 1904), sering disebut Raden Ajeng (RA) Kartini. Ia adalah seorang tokoh perempuan Jawa Nusantara, pejuang kaum perempuan dan Pahlawan Nasional Indonesia.

Kartini dilahirkan dalam keluarga ningrat Bangsawan Jawa. Setelah bersekolah di Sekolah Dasar berbahasa Belanda, ia ingin melanjutkan pendidikan lebih lanjut, tetapi perempuan Jawa saat itu dilarang mengenyam pendidikan tinggi. Ia bertemu dan mengadukan diskriminasi ini, dengan berbagai pejabat dan orang berpengaruh, termasuk JH Abendanon, yang bertugas melaksanakan Kebijakan Etis Belanda.

Berbagai gagasan kepejuangannya dituliskan dalam surat-surat yang diterbitkan di sebuah Majalah Belanda, dan Pada Tahun 1911 menjadi karya: Habis Gelap Terbitlah Terang, Kehidupan Perempuan di Desa, dan Surat-Surat Putri Jawa.
Bambang Pur