JEPARA (SUARABARU.ID) – Seiring dengan kenaikan jumlah warga Jepara yang diumumkan terkonfirmasi Covid-19 dalam 2 minggu terakhir, jumlah warga yang harus menjalani isolasi mandiri di rumah juga semakin bertambah.
Bahkan dengan penambahan warga yang terkonfirmasi Sabtu ( 3/1-2021) sebanyak 24 orang, jumlah yang isman mencapai 965 orang atau 24,10 % dari jumlah akumulatif warga Jepara yang terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 4. 020 orang. Sedangkan yang meninggal 283 orang atau 6,73 persen.
Sedangkan dari 1.015 warga yang terkonfirmasi Covid-19, dalam portal Satgas Penanganan Covid-19 dijelaskan 150 orang menjalani perawatan di rumah sakit. Dari jumlah tersebut 84 orang dirawat di rumah sakit di luar daerah dan 66 orang dirawat di 6 rumah sakit rujukan di Jepara.
Mereka dirawat di RSUD RA Kartini 13 orang, RS Rehatta 12 orang, RS Sultan Hadlirin 11 orang, RS Graha Husada 13 orang, PKU Aisyiah 2 orang, dan RS PKU Muhamadiyah Mayong 19 orang.
Banyaknya warga yang menjalani islolasi mandiri ini disebabkan 3 tempat karantina di Jepara, BLK Pecangaan, Buper Pakis Aji dan Benteng Portugis tidak berfungsi maksimal. Juga karena kapasitas ruang perawatan di rumah sakit rujukan tempat karantina serta banyaknya warga terinfeksi Covid-19 tetapi tanpa gangguan.
Jangan kucilkan
Terkai dengan banyaknya warga yang melakukan isolasi mandiri d rumah, Wakil Satgas Penanganan Covid-19 Jepara Edy Sujatmiko mengharapkan agar satgas desa melakukan pelayanan dan serta memantau perkembangannya. Jika kondisi tidak stabil secepatnya koordinasikan dengan petugas kesehatan terdekat.
Edy juga berharap, satgas desa juga diharapkan dapat membantu warga terinfeksi melalui dana desa atau mengembangkan kesetiakawanan sosial dilingkungan. “Bisa dikumpulkan bantuan dari lingkungan untuk membantu saudara-saudara kita yang terkonfirmasi, disamping bantuan dari pemkab yang direncanakan tahun ini akan ditingkatkan. Jangan justru saudara-saudara kita dikucilkan,” ujar Edy Sujatmiko.
Hal penting lainnya yang harus terus kita lakukan adalah dengan melaksanakan protokol kesehatan memakai masker, menghindari kerumunan, cuci tangan dan menjaga gizi dan daya imun. “Protokol kesehatan yang juga dikenal dengan ubah laku, hakekatnya untuk melindungi diri kita sendiri. Apalagi berdasarkan informasi telah terjadi mutasi virus corona yang penyebaran semakin cepat dan datanya banyak usia produktif yang terinfeksi” ujar Edy Sujatmiko.
Hadepe- ua