Tiga petarung junior berfoto bersama di atas podium juara, usai mendapat kalungan medali dari Sekum MI Jateng, Bayu Eka Erdiyan. Foto: mi

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Ketua Umum Pengprov Muaythai Indonesia (MI) Jawa Tengah, Hartono menilai, persebaran proses pembinaan atlet kini mulai menuai hasil. Hal itu terlihat dalam Kejurprov yang berlangsung Kamis-Minggu (4-7/7/2024) lalu, di ruang tunggu bandara lama yang ada di Komplek Lanumad Ahmad Yani, Puspenerbad, Semarang.

Para atlet junior yang dibina di berbagai sasana, mulai usia 10-17 tahun itu, tampil di berbagai kelas atau berat badan. Pada event itu, sejumlah atlet menunjukkan kualitas yang dia punyai.

Dalam Kejurprov itu, muncul sebagai Juara Umum Tim Naga Ulung Semarang, yang mengumpulkan 11 medali emas, 4 perak dan 1 perunggu. Kemudian Juara Umum II Tim MI Kota Semarang (7 emas dan 2 perak), serta Juara Umum III diraih Pengcab Salatiga (5 emas, 6 perak, 5 perunggu).

BACA JUGA: SMAN 9 Semarang Juara Lomba Pemasaran Digital FE USM

Piala bagi peraih predikat Juara Umum I, II dan III, diserahkan Danton SAR Denyanopsbangan Letda Cpn Musdaim, yang mewakili Komandan Lanumad Ahmad Yani Letkol Cpn Yusuf Adi Puruhita, pada saat penutupan Kejurprov yang diikuti lebih dari 200 atlet.

”Saya kira ini perkembangan yang bagus bagi Muaythai Jateng. Dari persebaran medali misalnya, berhasil diraih 37 tim yang hadir di Kejurprov. Selanjutnya, tugas kami tentu saja selain terus mengembangkan cabang olahraga ini, tentu pembinaan prestasi atlet tetap menjadi fokus kami,” kata Hartono dalam keterangannya di sela Kejurprov.

Hal yang sama disampaikan Ketua Harian Pengprov MI Jateng, Catur Puji Santoso. Menurut dia, dari sisi proses pembinaan prestasi, pihaknya akan konsentrasi dengan para atlet junior.

BACA JUGA: PPP Ajukan Enam Nama untuk Fit Proper Test Cabup Cawabup Kudus

”Atlet-atlet muda ini merupakan modal dasar, menuju persaingan dengan daerah lain. Maka perlu ada ruang khusus untuk pembinaan atlet muda,” ujarnya.

Catur menegaskan, pada saatnya nanti Pengprov MI Jateng perlu membuat ruang khusus bagi atlet junior, yang sudah terpantau dari Kejurprov ini. Misalnya, ruang kompetisi itu berupa kejuaraan terbatas dalam bentuk Home Tournament, Try Out atau Try In bagi atlet muda.

”Tak perlu yang mewah dan mahal, yang penting ruang kompetisi ini perlu digelar berkala. Sehingga atlet junior yang sudah mengisi database MI Jateng ini, bisa terpantau perkembangannya secara rutin,” tambahnya.

BACA JUGA: Mahasiswa USM Kenalkan Prodi Ilkom di CFD Simpanglima

Secara umum, baik Hartono maupun Catur melihat, persaingan di Kejurprov cukup ketat. Para petarung dari Rambo 4294 Semarang, Bima Sakti Demak, Pengcab Banjarnegara, Magelang, Wonosobo, Cilacap, Salatiga maupun atlet sasana (pengcab) daerah lain, sudah memperlihatkan kualitas yang baik.

Banyak harapan dari sejumlah ofisial yang mendampingi atlet di Kejurprov ini, untuk perkembangan Muaythai Jateng. Di antaranya, bagaimana Pengprov MI mampu memperbanyak event, dan membuat database atlet, baik yang junior maupun senior.

Ini penting, sebagai upaya agar atlet memiliki kepastian terhadap pilihannya dalam menggeluti muaythai. ”Khusus untuk atlet junior, mereka membutuhkan banyak event untuk berkompetisi secara rutin. Jika tidak, anak-anak ini bisa beralih ke cabang lain, seperti kick boxing, karate, tinju dan lainnya,” ungkap Ketua Sasana Naga Ulung Semarang, Joko Prantoro.

Riyan