Pernyataan sikap sejumlah kader PPP Kudus kepada Sam'ani-Bellinda dalam Pilkada Kudus, akhir pekan lalu. Foto: ist

KUDUS (SUARABARU.ID) – DPC PPP Kabupaten Kudus mengajukan enam nama untuk menjalani fit and proper test sebagai bakal cabup cawabup Kudus dalam Pilkada 2024 mendatang.

Pengajuan nama-nama tersebut sekaligus menepis anggapan bahwa rekomendasi PPP sudah diberikan ke salah satu calon.

“Sampai saat ini rekom dari PPP belum turun. Bahkan kami baru mengajukan nama-nama yang lolos penjaringan di tingkat DPC untuk menjalani fit proper test di tingkat DPW,”kata Ketua DPC PPP Kudus, KH Zainuddin Rusydan, Selasa (9/7).

Zainuddin menyampaikan, berdasarkan hasil rapat pimpinan DPC, diputuskan ada enam bakal calon yang lolos penjaringan dan berhak mengikuti fit proper test. Keenam bakal calon tersebut terdiri dari tiga bakal calon bupati dan tiga bakal calon wakil bupati.

Untuk posisi bakal calon bupati, ketiga orang tersebut yakni H Masan, H Mawahib dan Sam’ani Intakoris.

Sementara, untuk bakal calon wakil bupati diantaranya Bellinda Putri Birton, M Fatchul Munif dan Imam Baikuni.

“Mereka yang lolos penjaringan berhak untuk ikut fit proper test yang diselenggarakan DPW,”paparnya.

Sementara, disinggung mengenai adanya aksi dukungan yang dilakukan oleh sejumlah kader dan simpatisan PPP kepada Sam’ani Intakoris akhir pekan lalu, Zainuddin mengatakan bahwa acara tersebut bukan merupakan acara yang diselenggarakan oleh DPC PPP Kudus.

“Acara itu bukan acara DPC PPP, tapi acara dukungan kepada Sam’ani oleh pendukungnya yang kebetulan kader dan simpatisan PPP,”tegas Zainuddin.

Senada, Ketua Bappilu DPW PPP Jateng, Ulwan Hakim mengatakan acara dukungan untuk salah satu bakal calon yang dilakukan sejumlah kader PPP, tidak ada kaitannya dengan keputusan partai.

Menurut Ulwan, dukungan PPP dalam Pilkada Kudus nanti akan tetap sesuai dengan rekom yang diturunkan oleh DPP.

“PPP ini kan partai keramat di Pilkada Kudus karena siapapun yang diusung selama ini selalu menanh. Jadi, kami akan hati-hati dalam memberikan dukungan,”paparnya.

Ali Bustomi