blank
Guru dan karyawan melakukan Jumat bersih

KLATEN (SUARABARU.ID) – Tidak seperti biasanya Jumat (2/2-2024peserta didik SMP Muhammadiyah 8 Wedi datang lebih awal karena informasi yang disampaikan di grup pesan singkat whatsapp tentang kegiatan Jumat Bersih.

Rangkaian kegiatan Jumat Bersih tidak berdiri sendiri. Ini dilakukan bergiliran dengan kegiatan lain di hari Jumat pekan yang berbeda. Misal Jumat pekan pertama selepas Baca Tulis Al Qur’an, KBM efektif. Jumat pekan kedua, kegiatan Jumat Sehat sedangkan Jumat pekan ketiga kegiatan berupa Jumat Bersih, dan seterusnya.

“Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Budaya Positif yang telah direncanakan di awal tahun pelajaran sehingga menjadi sebuah momen yang dapat berdampak positif bagi lingkungan di SMP Muhammadiyah 8 Wedi pada khususnya.” terang Fitri Abdul Hakim Kepala Sekolah SMP Muh 8 Wedi.

blank
Kembangkan budaya positif melalui Jumat bersih

“Sedangkan tujuannya agar peserta didik dapat menghargai akan kebersihan lingkungan sekolah tempat tinggal kedua mereka.”pangkasnya.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Lilis Nur Faridha, S.Pd meminta peserta didik untuk berbaris di halaman. Mereka dikumpulkan untuk menerima arahan atau breafing serta pembagian tugas dan kelompok yang nantinya bertugas membersihkan lingkungan sekolah. Mulai dari halaman, ruang kelas, kamar mandi/toilet, perpustakaan, selokan, gudang, aula, halaman belakang, tempat parkir, dan lainnya.

blank
Budaya Jumat Bersih di SMP Muhammadiyah 8 Wedi

“Saya sangat senang sekali membersihkan rumput yang tumbuh di bawah pepohonan sekolah”, ungkap Galang siswa kelas 7. “Bersama bu Dilla dan teman-teman lainnya saya bekerjasama membersihkan sampah dan rumput yang ada di halaman dan bawah pohon, senang juga karena banyak teman yang membantu.”pungkasnya.

Peserta didik sangat menikmati apa yang telah menjadi budaya positif di SMP Muhammadiyah 8 Wedi. Harapannya, peserta didik tidak hanya sekadar membersihkan lingkungan sekolah tetapi juga memberikan edukasi bahwa menjaga kebersihan dengan tidak membuat kotor itu lebih penting daripada membersihkan yang kotor. Sehingga, peserta didik dapat menerapkan kebersihan lingkungan sekolah sebagai tempat tinggal kedua mereka setelah rumah.

Hadepe – Arsapa