SEMARANG (SUARABARU.ID)– Komunitas pengusaha yang tergabung dalam Tangan Di Atas (TDA) Semarang, melakukan kunjungan bisnis di industri pembuatan Bakmi Sundoro, yang berlokasi di Jalan Taman Tulang, Ruko Jatisari-Boja, Semarang.
Acara ini merupakan bagian dari upaya Komunitas TDA Semarang, untuk mendukung dan memajukan industri lokal, melalui penerapan teknologi. Hal ini dilakukan, agar pelaku UMKM melek data. Dengan memiliki data, para pelaku usaha dapat dengan mudah memilih produk mana yang perlu dikembangkan lagi.
Dalam kunjungan ini, anggota Komunitas TDA Semarang berkesempatan untuk melihat langsung proses produksi Bakmi Sundoro, yang telah menjadi kebanggaan masyarakat Semarang. Mereka pun berinteraksi dengan pemilik industri, pelaku usaha kuliner dan tenaga kerja lokal, sambil mendiskusikan potensi pengembangan teknologi terkini di sektor ini.
”Dengan kunjungan bisnis ini, kami berharap teman-teman bisa menambah wawasan mengenai proses pengembangan bisnisnya. Tidak hanya berupa teori maupun cerita suksesnya saja,” ujar Noviaji Wibisono, selaku Ketua Komunitas Pengusaha TDA Semarang, dalam keterangannya di sela kegiatan itu belum lama ini.
Dalam kunjungan ini, Komunitas Pengusaha TDA Semarang memperoleh tambahan pengetahuan dari Adi, selaku CEO Bakmi Sundoro, tentang tantangan dan peluang yang dihadapi industri pembuatan bakmi lokal.
Dijelaskan dia, legalitas dan sistemasi usaha meskipun masih rintisan, sangatlah penting untuk dibuat. Karena saat nanti produknya sudah ramai di pasar, maka semua hal penting yang dibutuhkan sudah tersedia.
”Dan juga usaha akan jauh lebih cepat berkembang, dari lainnya. Mereka juga berdiskusi tentang, bagaimana teknologi dapat diintegrasikan untuk meningkatkan efisiensi operasional, kualitas produk, dan keberlanjutan industri,” imbuhnya.
Beberapa poin yang didapat dari kunjungan ini di antaranya, inovasi proses produksi dan potensi adanya kerja sama. Komunitas Pengusaha TDA Semarang pun berkomitmen, untuk terus mendukung dan bekerja sama dengan industri lokal, dalam menghadapi transformasi digital.
”Dengan kerja sama seperti ini, kami berharap dapat menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan bagi kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi daerah. Khususnya para UMKM yang ada di Kota Semarang,” tandas Noviaji.
dr Prie