ICMI Magelang menggelar diskusi pertanian, Sabtu (17/12). Foto: ist

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasi Daerah (Orda) Magelang menggelar diskusi bertema: Transformasi kelembagaan menuju corporate farming. Berlangsung di aula Gapoktan Amanah, Adipura, Prampelan, Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Sabtu (16 Desember 23).

Sekretaris ICMI Orda Magelang, Sanny Bjudi Tjahjono, dalam kesempatan itu mengatakan bahwa
ICMI menawarkan kegiatan yang akan terus dikembangkan. Melibatkan normalisasi long storage dan pengembangan budidaya padi, hortikultura, peternakan, hingga aspek pemasaran digital dan transformasi kelembagaan.

Menurut Sanny, tujuan utama kegiatan diskusi adalah menciptakan usaha tani yang memberikan kesejahteraan bagi petani. Ke depan kerja sama dengan ICMI Orda Magelang dapat membangun siklus kelembagaan yang kuat untuk mewujudkan petani sejahtera. Di sisi keuangan bisa didukung BMT, membuat perencanaan tanam dan pengolahan tepat waktu, sehingga pertanian lebih efektif dan efisien.

Lebih lengkap lagi didukung ketersediaan peternaan yang baik, sehingga lambat laun petani bisa beralih dari penggunaan pupuk kimia ke pupuk organik.

Kepala Desa Adipura, Waluyo, memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut. Dia menekankan bahwa petani perlu memiliki kemampuan mengolah dan memasarkan produknya untuk mencapai kesejahteraan.

Narasumber Oesman Raliby mengungkapkan bahwa corporate farming dapat menjadi solusi bagi permasalahan pertanian di Indonesia. Dia juga menyoroti pentingnya penguatan kelompok tani dalam meningkatkan kemampuan budidaya, promosi, dan pemasaran. “Corporate farming merupakan kegiatan bersama yang dikelola secara kolektif oleh para petani dan diintegrasikan dalam satu pengelolaan,” paparnya.

Pada sesi kedua, Vega Kristali menyoroti persaingan perdagangan dunia yang semakin ketat. Dia paparkan pentingnya pemasaran digital dalam sistem perdagangan modern.

Acara itu diikuti lebih dari 10 kelompok tani di wilayah Kecamatan Kaliangkrik, para kepala desa dan koordinator PPL.
Diskusi itu diarahkan untuk membentuk usaha pertanian berbasis agribisnis melalui corporate farming. Yakni inisiatif yang melibatkan perjanjian kerja sama pengelolaan lahan pertanian sekelompok petani. Tujuan utamanya menciptakan pengelolaan lahan pertanian yang profesional dengan sistem manajemen terstruktur dan optimal.

Eko Priyono