blank
Ilustrasi adus banyu gege. Foto: Dok/Facebook

                                blank

Oleh: Hartono Sri Danan Djoyo

KEMARAHAN Patih Sekipu yang merasa terhina oleh ulah Bathara Guru membuatnya gelap mata. Senopati pilihan dewa yang diharapkan olehnya seorang kesatria sakti ternyata hanyalah seorang jabang (bayi) yang bernama Tetuko. Begitu murkanya, maka bayi merah putra Dewi Arimbi tersebut ia lemparkan ke sebuah telaga yang ada tak jauh dari tempatnya berlaga.

Betapa kaget Sekipu, bahwa jabang bayi yang ia lemparkan bukannya tewas namun justru menjelma menjadi seorang kesatria yang gagah perkasa. Sekipu tidak menyadari bahwa telaga tempat dia melempar Jabang Tetuko ternyata sebuah muara banyu gege.

Nutrisi banyu gege mengubah Jabang Tetuko yang masih bayi merah menjadi dewasa, dan doa yang tertiup oleh alam (ke air)  membuat Tetuko menjadi sakti mandra guna. Sekipu kalah perang dan terbunuh, maka Kahyangan kembali menjadi tenteram.

Memaknai Banyu Gege

Kisah di atas merupakan fragmentasi cerita fiktif pedhalangan yang bersumber dari babad Mahabarata. Alur ceritanya afirmatif terhadap budaya bagaimana publik (Jawa khususnya) menjalankan pengasuhan (parenting) pada putra/putri di awal kehidupannya. Pitung lapan (245 hari) dihitung dari kelahiran si bayi, orang tua menggelar upacara adat Tedhak Siten. Tedhak Siten merupakan ritual untuk merayakan hari pertama seorang bocah menginjak tanah.

Perangkat utama dalam upacara tersebut adalah banyu gege. Secara fisik berupa air bening yang bertabur kembang setaman. Setaman dalam jamban tersebut tentu bermakna kias. Bukan bunga yang diambil dari seluruh isi taman, namun merujuk pada jumlah dan ragam bunga yang berlimpah warna-warni.

Karena tampilan fisik yang dimilikinya, banyu gege menampakkan pesona di mata dan menimbulkan daya pikat aroma. Air tersebut (dalam upacara Tedhak Siten) digunakan untuk memandikan bocah, demi kesucian niat menapaki kehidupannya.

Pengharapan tentu yang terbaik agar kelak dewasanya tumbuh dalam kesempurnaan, bermanfaat bagi diri, keluarga, dan negaranya.