blank
Ngopi bareng Waka Adm Dwi Anggoro Kasih, Kasi PPB Kriswantoro, Komper, Sp Kam, juga ada perwakilan Kaur dan beberapa staf kantor KPH maupun BKPH dimotori Asper Kalinanas Blora. Foto: Kudnadi Saputro Blora

REMBANG (SUARABARU.ID) — Dari kegiatan ngopi bareng antara Waka Adm Dwi Anggoro Kasih, Kasi PPB Kriswantoro,  Komper, Sp Kam, juga ada perwakilan Kaur dan beberapa staf kantor KPH maupun BKPH sudah menjadi kegiatan rutin.

Tempat ngopi bareng ada di Desa Ketanggi Kecamatan Rembang. Kegiatan Ngopi Bareng dimulai setelah shalat Isya hingga tengah malam kadang sampai pukul 02.00 WIB.

Adapun hal-hal yang dibicarakan dalam ngopi bareng adalah masalah keberlanjutan dalam pengelolaan kawasan hutan di Mantingan. Semua bebas berbicara dari pekerjaan tanaman, tebangan, keamanan dan juga produksi serta persemaian. Namun dimasa memasuki tahun politik obrolan yang paling banyak masuk pada ranah keamanan kawasan hutan Mantingan.

Berkaca dari tim Suwunk  yang terbentuk pada saat Patroli di hari raya idul fitri 1444 H yang bekerja sama dengan KRPH Logede Suroto berhasil menghalau bahkan membawa pulang barang bukti dua batang kayu hasil illegal logging ukuran 2 meter dengan diameter tiga puluhan.

Karena tim suwunk hanya bekerja disaat hari raya maka eksistensinya tidak berlanjut karena terbatas dengan jadwal yang berlaku 2 minggu saja. Dari obrolan ngopi bareng yang sudah berlangsung puluhan kali tepatnya 3 Mei 2023.  Asper Kalinanas Blora,  Endang Priyanto melontarkan gagasan untuk patroli bareng yang anggotanya Waka adm, Kasi dan jajaran Asper serta komper untuk peliputan.

Dari gagasan itu Waka adm Dwi Anggoro Kasih memberikan tanggapan dan sangat setuju. Jadi tim ini bergerak sewaktu – waktu bila ada informasi dari masyarakat. Tentang pelaku illegal logging.

“Dengan terbentuknya tim Ranger ini akan menyikat habis pera pelaku baik yang datang dari luar maupun dari karyawan yang ikut bermain,” ucap Dwi Anggoro Kasih kepada suarabaru.id Selasa, (10/10/2023).

Perlu diketahui bahwa dengan adanya pemerintah telah meluncurkan Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus (KHDPK) seluas 1,1 juta hektar dari 2,4 juta hektar yang dikelola Perhutani akan berkurang.

“Untuk itu kita perlu untuk mengamankan sisa dari 1,3 juta hektar ini agar tetap lestari dan juga menghidupi seluruh karyawan Perhutani,” jelas Dwi Anggoro Kasih.

Lanjut Dwi Anggoro Kasih,  jadi tim Ranger ini nanti bersih dari canguk-canguk para pelaku ilegal logging karena akan masuk dengan lewat jalur yang tidak biasa dan pastinya informasi A1 dari masyarakat akan menjadi target utama.

Sementara itu, kata Dwi Anggoro Kasih, untuk Polter dan petugas dilapangan tidak akan tahu di mana nantinya target dalam patroli tim ranger.

“Tim ini akan selalu membayangi dan mem-back up bila ada petugas kita di lapangan yang mengalami kesulitan saat akan mengamankan barang bukti di lapangan,” jelas Dwi Anggoro Kasih.

“Fenomena tahun politik harus kita sikapi dengan baik agar Institusi Perhutani tetap kompak dan bisa mengendalikan keamanan mulai dari ilegal logging serta dari lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang nakal yang akan memanfaatkan kondisi dalam pemanfaatan KHDPK untuk menggiring masyarakat dengan menguasai lahan secara ilegal,” imbuh Dwi Anggoro Kasih.

Akhirnya, mulai dari candaan dalam membicarakan kelanjutan pekerjaan, serta percakapan situasai keamanan hutan dimotori oleh Asper Kalinanas Blora  Endang Priyanto, obrolan ngopi berakhir pukul 12.30 WIB dengan menghasilkan Tim Ranger Perhutani Mantingan.

Kudnadi Saputro