Ilustrasi Reka: wied

Oleh Marjono

MEMORI kita masih merekam hangat atas success strory para disabilitas yang menguncang dunia, ada Stephen William Hawking, seorang ahli fisika teoritis Bahasa Inggris yang terkenal karena prestasinya. Dia menderita penyakit neuron motorik, namun mampu menunjukkan teori relativitas Albert Einstein bahwa ruang dan waktu memiliki awal dan akhir yang pasti.

Kita mengenal Stevie Wonder, penyanyi dan pianis terkenal yang masih di ingat masyarakat. Keadaan tuna netra yang dimilikinya tak menghalangi Stevie dalam berkarya. Helen Keller, seorang seorang penulis asal Amerika, aktivis politik, dan dosen. Tuli dan buta tidak menghambat Helen untuk mendapatkan gelar sarjana.

Tapi ada juga satu perempuan yang memengaruhi dunia, yakni Marlee Matlin. Marlee sosok tuna rungu yang menjadi aktris sukses. Dia adalah aktris pemenang Academy Award dan Golden Globe Award untuk perannya dalam film Children If a Lesser God.

Adalah Yasuhiko Funago dan Eiko Kimura, keduanya lumpuh dan mengandalkan pengasuh untuk kebutuhan fisik mereka. Mereka terpilih sebagai anggota parlemen Jepang 2019. Hal ini merupakan langkah besar untuk mewakili aspirasi para penyandang disabilitas di negara itu. Gedung parlemen pun bahkan telah ddesain secara khusus untuk memudahkan akses mereka.

Tak kalah, kita juga punya staf khusus Presiden, Angkie Yudistia dengan keterbatasan pendengaran. Baru-baru ini dunia mencatat sukses 4 besar Putri Ariani dalam kompetisi America’s Got Talent. Harapannya, tangga tersebut menjadi titik balik disabilitas di seluruh jagat.  Jika selama ini sebagian masyarakat masih memandang sebelah mata, maka kemudian putri ariani memberikan jawaban dan bukti secara kasat mata.