blank
Prodi Teknik Elektro SCU Semarang, gelar Kuliah Umum bertajuk 'AI Applications to Power Engineering Problems', Senin (11/9/2023), di Gedung Justinus, Kampus 1 SCU, Bendan, Sampangan, Semarang. Foto: scu

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Program Studi Teknik Elektro Soegijapranata Catholic University (SCU) Semarang, menggelar Kuliah Umum bertajuk ‘AI Applications to Power Engineering Problems’.

Kuliah umum ini diselenggarakan pada Senin (11/9/2023), di Gedung Justinus, Kampus 1 SCU, Bendan, Sampangan, Semarang. Berkolaborasi bersama University of The West Scotland, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kerja sama SCU dalam project eACCESS, yang didirikan oleh Erasmus+.

Selain SCU dan University of The West Scotland, ada juga dari Lodz University of Technology (Polandia) dan Aristotle University of Thessaloniki (Yunani), yang turut terlibat dalam konsorsium ini.

BACA JUGA: Bagaimana Seharusnya PWI Membangun Respek Kepublikan?

Adapun dua perguruan tinggi di Nepal, yaitu Kantipur Engineering College dan Pokhara University, juga berpartisipasi dalam project ini. Selain itu, Royal University of Bhutan (Bhutan), juga tergabung dalam konsorsium ini. Unika Atma Jaya Jakarta pun, turut menemani SCU sebagai perwakilan dari Indonesia.

Perguruan tinggi ini telah berdinamika selama empat tahun, guna mengembangkan serta meningkatkan kapasitas dan kualitasnya, lewat berbagai program dan kegiatan di lingkup pendidikan tinggi.

Tiga pilar utama mengiringi jalannya perguruan tinggi dalam mewujudkan tujuan eACCESS. Tiga pilar itu antara lain, pengajaran dan kurikulum, pengembangan laboratorium, dan platform perkuliahan.

BACA JUGA: Menikmati Keindahan Bunga dan Aneka Wahana di Taman Celosia

Salah satunya adalah, pengembangan platform kuliah jarak jauh. ”Ini dilakukan agar proses perkuliahan jarak jauh bisa dijalankan secara interaktif,” ujar Dekan Fakultas Teknik (FT) SCU, Prof Dr Ir Slamet Riyadi MT.

Program ini juga secara khusus berorientasi pada pengembangan kurikulum perguruan tinggi. ”Kami mengusulkan beberapa mata kuliah yang perlu diperbaiki. Antara perguruan tinggi akan saling melengkapi, karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri,” tambah Prof Slamet.

Sementara itu, Prof Keshav Dahal, akademisi dari University of The West Scotland menambahkan, walaupun pembelajaran secara daring, namun tetap menggunakan software.

BACA JUGA: Polres Wonosobo Serahkan Bantuan Pompa Air ke Pesantren Terdampak Kekeringan

”Sehingga proses pembelajaran bisa interaktif, karena bisa memberikan umpan balik,” imbuhnya.

Prof Keshav pun berkesempatan membagikan pemaparannya, terkait kiatnya dalam menjawab tantangan kebermanfaatan Artificial Intelligence (AI), terutama dalam isu rekayasa energi.

”Kami berharap bisa memberikan pengaruh di SCU. Kampus ini pun bisa melakukan pertukaran pelajar, dengan masa studi yang bisa disesuaikan,” tandas dia.

Riyan