blank
Suparjiyanto, warga Jalan Cumi-Cumi Bandarharjo yang menjadi korban tindak kekerasan menunjukkan surat laporan keplisian. Foto: Ist

JAKARTA (SUARABARU.ID) – Ketua DPC PDIP Kota Semarang, Hendrar Prihadi, akan melaporkan Ketua DPC Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso, ke pihak berwajib lantaran diduga melakukan pemukulan terhadap seorang kader PDIP Kota Semarang.

Di hadapan awak media disela-sela acara Senam Sicita yang diadakan DPP PDIP di Jakarta, Sabtu (9/9/2023), politisi yang biasa disapa Hendi ini merespon cepat terkait adanya kejadian tersebut, terlebih kejadian tersebut sudah tersebar di media sosial.

“Tadi malam, Jumat (8/9/2023), jam 21.45 WIB ada kawan kami Pak Suparjiyanto warga Cumi-Cumi, Bandarharjo, Semarang Utara yang didatangi Ketua DPC Gerindra. Kemudian tanpa ‘ba bi bu’ Ketua DPC Gerindra Kota Semarang yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Semarang itu memukul kader kami,” katanya.

Baca juga Kader Gerindra Diduga Memukul Relawan PDI Perjuangan Gara-Gara Korban Pasang Bendera

Atas kejadian tersebut Hendi selaku Ketua DPC PDIP Kota Semarang melaporkan hal tersebut kepada Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto (Pacul), dan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, terkait bagaimana sikap dan langkah atas kejadian yang berkembang malam tersebut.

Laporkan ke Pihak Berwajib

“Perintah dari Pak Sekjen hari ini ada dua. Pertama kami diminta meredam emosi kawan – kawan supaya di Semarang itu tidak terjadi sebuah pertikaian yang keras antara dua partai, PDIP dan Gerindra,” katanya.

Sedangkan perintah yang kedua terkait kejadian tersebut, Hendi seperti yang disampaikan oleh Sekjen Hasto akan segera melaporkan persoalan tindak kekerasan tersebut ke ranah hukum.

“Segera setelah ini kami akan melaksanakan dua perintah dari Pak Sekjen itu, yaitu untuk meredam emosi kawan – kawan di Semarang dan juga melaporkan kasus ini ke kepolisian,” katanya.

Baca juga Ketua DPC Gerindra Kota Semarang Bantah Pukul Relawan PDI Perjuangan

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Sekjen Hasto Kristiyanto, terkait adanya kasus tersebut dirinya sangat menyayangkan adanya kejadian tindak kekerasan yang dilakukan kader partai tersebut.

“Ini masa yang cukup penting untuk menunjukkan kualitas demokrasi kita yang beradab, berlandaskan pancasila, demokrasi yang tidak boleh mengedepankan emosi, apalagi memaksakan kehendak. Dari hal sederhana seperti melempar handphone saja itu sudah tidak diizinkan, apalagi sampai melakukan suatu tindak kekerasan,” katanya.

Dirinya sangat menyesalkan terhadap tidakan arogansi yang dilakukan kader partai apalagi sampai melakukan intimidasi menggunakan kekerasan yang dirasa tidak boleh dalam alam demmokrasi Indonesia.

“Karena itulah kami langsung memerintahkan tidak boleh ada melakukan suatu hal yang sifatnya justru semakin buruk, kita harus membangun kondusifitas. Sehingga langkah menempuh proses hukum itu merupakan langkah yang sangat positif, dan apa yang dilakukan mas Hendi kami dukung sepenuhnya,” katanya.

Hery Priyono